GridHEALTH.id - Beredar kabar bahwa subvarian XBB tidak bisa terdeteksi melalui pemeriksaan tes antigen.
Itu adalah sebuah tes yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan virus yang mengakibatkan terjadinya penyakit infeksi.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Erlina Burhan, Sp.P(K).
Ia menyebutkan bahwa informasi terkait Covid-19 subvarian XBB tersebut tidak benar.
"Kalau kita lihat di WA (WhatsApp) grup, banyak informasi yang kurang valid, salah satunya ini," kata dokter Erlina dalam media briefing Satgas Covid-19 PB IDI, Kamis (3/11/2022).
Ia menyebutkan, bahwa subvarian XBB sama seperti yang lainnya, dapat terdeteksi melalui tes antigen.
Apabila pasien dinyatakan positif, maka pemeriksaan akan dilajutkan dengan tes PCR.
"Di tempat saya, di rumah sakit kami, status antigennya positif. Genome sequencing-nya menunjukkan XBB," jelasnya.
Ia menegaskan, "Jadi tidak sepenuhnya benar menyatakan varian XBB tidak terdeteksi saat pemeriksaan antigen."
Keunikan subvarian XBB
Semenjak kemunculannya pertama kali pada Agustus 2022, disebutkan kalau turunan dari varian Omicron ini mempunyai keunikannya.
Baca Juga: Belum Pernah Terkena Covid? Subvarian XBB Menyerang Orang yang Belum Pernah Terinfeksi
Dari bukti laboratorium ditemukan bahwa subvarian XBB mempunyai kemampuan untuk menghindari antibodi.
Selain itu, kemampuan bertransmisi pun cepat, sehingga mudah menular ke orang.
Sejak 17 Oktober lalu, subvarian ini sudah terdeteksi di sekitar 26 negara, termasuk Indonesia.
Kasus subvarian XBB di Indonesia
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengumumkan kasus subvarian turunan varian Omicron ini pertama kali pada 22 Oktober.
Pasien yang pertama terdiagnosis adalah seorang perempuan yang baru kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Timur.
Saat ini, jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan positif terpapar oleh subvarian ini sudah bertambah menjadi 8 orang.
"Di awal kemarin Kamis (27/10/2022), itu ada empat. Dua dari perjalanan luar negeri, dua lagi transmisi lokal," kata Syahril, dikutip dari kanal YouTube RRI, Senin (31/10/2022).
Kemudian bertambah lagi sebanyak empat orang pada Minggu (30/10/2022).
Dengan rincian 5 orang asal DKI Jakarta, 1 orang dari Lampung, 1 orang dari Kalimantan, dan 1 orang dari Bali.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan selagi menjalani aktivitas seperti biasanya. Sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan yang belakangan sudah mulai terjadi. (*)
Baca Juga: Ulah Subvarian XBB? Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Dua Kali Lipat