Selain masih dinyatakan efektif, vaksin juga menjadi perlindungan selanjutnya dari tubuh dalam menghadapi varian baru, sehingga seseorang yang sudah melengkapi vaksinansi jangan kaget jika menghadapi mutasi varian baru, karena untuk varian XBB sendiri bersifat lemah.
“Setiap terjadi mutasi, maka daya imunne escape-nya lebih tinggi, sehingga dia (virus) lebih bisa menghindar dari antibodi tubuh seseorang, makanya kita mengharapkan adanya suatu vaksin booster, dengan harapan menjadi bagian tameng berikutnya untuk meningkatkan antibodi yang ada di tubuh seseorang, agar lebih mengenali subvarian baru ini, sehingga lebih memiliki kekuatan dan tidak menjadi sakit yang lebih berat,” jelas dr. Syahril.
Vaksin dan Prokes Masih Menjadi Kunci
Menerapkan protokol kesehatan yang selama ini dijalankan dengan ketat menjadi salah satu kunci untuk tetap bisa menahan lonjakan kasus di masyarakat.
Selain itu, efektivitas vaksin hingga saat ini masih menjadi salah satu cara yang ampuh dalam membantu tubuh melawan virus baru.
Di sisi lain, capaian target vaksinasi booster di Indonesia masih tetap rendah dan inilah yang menjadi kekhawatiran terus adanya peningkatan kasus Covid-19, jika masyarakat sudah mulai tidak peduli dan tidak ikut ambil bagian.
Data vaksinasi per 03 November 2022, menunjukkan capaian vaksinasi 1 di Indonesia sudah mencapai 87,17%, vaksinasi 2 mencapai 73,01%, namun untuk vaksin booster baru mencapai 27,62%.
Vaksinasi booster masih terbilang rendah karena belum mencapai target hingga 50%, sehingga masyarakat terus diingatkan untuk melengkapi vaksinasi sambil disiplin terapkan prokes.
Kemenkes menyebutkan sudah merencanakan akan kembali digerakkan untuk vaksinasi booster dalam rapat bersama dengan Luhut.
“Kita akan menggerakkan ulang lagi vaksinasi booster ini sebagaimana yang lalu, karena kita memiliki keyakinan bahwa vaksinasi ini adalah upaya kita dalam memberikan kekebalan dan perlindungan kepada masyarakat kita,” tegas dr. Syahril.
“Kita sama-sama mengakhiri pandemi Covid-19 ini dengan baik,tetap waspada tetapi jangan panik, karena varian baru tidak seberbahaya subvarian sebelumnya” himbauan dari dr. Syahril kepada masyarakat. (*)
Baca Juga: Belum Pernah Terkena Covid? Subvarian XBB Menyerang Orang yang Belum Pernah Terinfeksi