GridHEALTH.id – Covid-19 belum dapat dinyatakan benar-benar hilang, nyatanya kini Indonesia justru kembali mengalami kenaikan kasus akibat adanya varian baru jenis XBB.
Meski akhir pandemi Covid-19 disebutkan sudah di depan mata oleh WHO pada beberapa waktu lalu, namun tidak akan ada artinya jika kesadaran dari masyarakat sudah mulai kendor.
Kenaikan kasus seperti yang dialami pada varian XBB ini, jika tidak disikapi dengan baik tidak menutup kemungkinan terjadinya lonjakan kasus yang dialami banyak negara.
Masyarakat diimbau untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan dan lengkapi vaksinasi booster, sebagai jurus jitu hadapi berbagai varian Covid-19.
Update Kasus Covid-19 per 03 November 2022
Dalam keterangan pers pada Jumat (04/11/2022) siang, Kemenkes menyampaikan total ada 4.951 kasus harian yang baru terdeteksi per 03 November 2022, dengan penambahan kasus yang meninggal sebanyak 42 orang.
Saat ini varian Covid-19 yang menjadi perhatian di Indonesia dan dialami oleh masyarakat Indonesia adalah XBB dan XBB.1, di mana pasien XBB.1 di Indonesia ada dua orang dan 10 orang pasien XBB.
“Ini menjadi catatan bagi kita semua bahwa pandemic ini masih ada di sekitar kita dan ini dikaitkan dengan varian XBB dan XBB.1,” tegas dr. Syahril selaku Jubir Kemenkes.
Efektivitas Vaksin Terhadap Varian Baru Covid-19
Saat ditanyakan langsung oleh tim GridHEALTH.id mengenai efektivitas vaksin dalam menghadapi varian baru yang masih terus bermunculan, dr. Syahril mengatakan bahwa vaksin yang digunakan oleh Indonesia masih mendapatkan rekomendasi WHO dan efektif.
“Untuk vaksin yang saat ini beredar di dunia masih dinyatakan oleh WHO efektif terhadap SARS-COV-2 ini termasuk untuk subvarian baru, termasuk juga SBB, jadi kita mengikuti standar WHO,” jelas dr. Syahril.
Baca Juga: Subvarian XBB Tak Terdeteksi Tes Antigen, Satgas Covid-19 PB IDI; Kurang Valid
Selain masih dinyatakan efektif, vaksin juga menjadi perlindungan selanjutnya dari tubuh dalam menghadapi varian baru, sehingga seseorang yang sudah melengkapi vaksinansi jangan kaget jika menghadapi mutasi varian baru, karena untuk varian XBB sendiri bersifat lemah.
“Setiap terjadi mutasi, maka daya imunne escape-nya lebih tinggi, sehingga dia (virus) lebih bisa menghindar dari antibodi tubuh seseorang, makanya kita mengharapkan adanya suatu vaksin booster, dengan harapan menjadi bagian tameng berikutnya untuk meningkatkan antibodi yang ada di tubuh seseorang, agar lebih mengenali subvarian baru ini, sehingga lebih memiliki kekuatan dan tidak menjadi sakit yang lebih berat,” jelas dr. Syahril.
Vaksin dan Prokes Masih Menjadi Kunci
Menerapkan protokol kesehatan yang selama ini dijalankan dengan ketat menjadi salah satu kunci untuk tetap bisa menahan lonjakan kasus di masyarakat.
Selain itu, efektivitas vaksin hingga saat ini masih menjadi salah satu cara yang ampuh dalam membantu tubuh melawan virus baru.
Di sisi lain, capaian target vaksinasi booster di Indonesia masih tetap rendah dan inilah yang menjadi kekhawatiran terus adanya peningkatan kasus Covid-19, jika masyarakat sudah mulai tidak peduli dan tidak ikut ambil bagian.
Data vaksinasi per 03 November 2022, menunjukkan capaian vaksinasi 1 di Indonesia sudah mencapai 87,17%, vaksinasi 2 mencapai 73,01%, namun untuk vaksin booster baru mencapai 27,62%.
Vaksinasi booster masih terbilang rendah karena belum mencapai target hingga 50%, sehingga masyarakat terus diingatkan untuk melengkapi vaksinasi sambil disiplin terapkan prokes.
Kemenkes menyebutkan sudah merencanakan akan kembali digerakkan untuk vaksinasi booster dalam rapat bersama dengan Luhut.
“Kita akan menggerakkan ulang lagi vaksinasi booster ini sebagaimana yang lalu, karena kita memiliki keyakinan bahwa vaksinasi ini adalah upaya kita dalam memberikan kekebalan dan perlindungan kepada masyarakat kita,” tegas dr. Syahril.
“Kita sama-sama mengakhiri pandemi Covid-19 ini dengan baik,tetap waspada tetapi jangan panik, karena varian baru tidak seberbahaya subvarian sebelumnya” himbauan dari dr. Syahril kepada masyarakat. (*)
Baca Juga: Belum Pernah Terkena Covid? Subvarian XBB Menyerang Orang yang Belum Pernah Terinfeksi