"Dilaporkan Singapura, kasus infeksi Covid-19 ini didominiasi oleh orang yang belum pernah terinfeksi Covid-19 atau Covid-19 naive," katanya.
Maka dari itu dr. Erlina berpesan, mereka yang belum pernah terinfeksi untuk lebih hati-hati dengan Covid-19 ini.
"Orang yang belum pernah mengidap Covid-19 hati-hati, karena XBB ini lebih banyak menyerang yang belum pernah kena," tuturnya.
Selain itu, subvarian XBB lebih rentan dialami oleh kelompok usia muda 20-39 tahun. Sedangkan yang masuk rumah sakit rata-rata di atas 70 tahun.
Untungnya, walau risiko gejala klinis akibat turunan varian Omicron ini bisa lebih berat, tapi belum ada bukti ilmiah yang kuat terkait perbedaan keparahannya.
Sejauh ini, menurut dr. Erlina Burhan gejala subvarian XBB mirip dengan varian Covid-19 lainnya seperti demam, batuk, sesak napas, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, hingga diare.
Melansir laman DNA India, pasien Covid-19 yang terinfeksi oleh subvarian ini merasakan keluhan seperti berikut.
1. Kelelahan, sakit kepala, dan pegal-pegal
2. Terdapat dahak dan suara mengalami perubahan
3. Demam dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat Celsius
4. Merasa kedinginan, tapi terus berkeringat
Baca Juga: Gangguan Ginjal Akut Terjadi Setiap Tahun, Apa Bedanya Dengan yang Sekarang Terjadi?