3. Orang dengan masalah imunitas/imunnocompromized (misal penderita HIV, autoimun, kanker, dan lainnya)
Baca Juga: 7 Penyakit Infeksi yang Sering Terjadi pada Anak, Banyak yang Mengancam Nyawa
4. Orang dengan penyakit kronik (gagal ginjal kronik, paru kronik, dan lainnya).
“Risikonya tentunya jauh lebih berat, lebih gampang untuk masuk rumah sakit,” kata Dr. dr. Allen Widyasanto, SpP, Pulmonologist menyampaikan kemungkinan yang terjadi saat pneumonia menyerang tubuh kelompok orang rentan.
Kurva menunjukkan bahwa penderita pneumonia berisiko lebih tinggi terkena saat masih anak-anak, kemudian kembali berisiko saat memasuki usia lanjut.
Bagi para pekerja, risiko untuk terkena pneumonia juga ada, khususnya pekerja yang terpapar polusi udara maupun asap beracun di tempat kerja.
“Kami memandang penting untuk melindungi kelompok pekerja rentan faktor risiko pneumonia, ini merupakan salah satu penyakit okupasi (penyakit yang disebabkan akibat dari efek pekerjaan),” jelas dr. Raymos Parlindungan Hutapea, MKK, Sp.Ok, Subsp.BioKO(K), selaku pengurus Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) dalam kesempatan yang sama.
Mencegah Pneumonia
Pneumonia bisa berdampak pada siapa saja, namun sebenarnya bisa sangat dicegah sejak dini, sehingga diperlukan langkah pencegahan.
Cara untuk mencegahnya pun dapat dimulai dari hal kecil yang berdampak besar, salah satunya adalah vaksinasi.
Vaksinasi pneumonia dapat diberikan kepada semua usia, khususnya penyakit bawaan seperti jantung, paru-paru, diabetes sangat memerlukan vaksinasi sebagai proteksi.
Selain dari vaksinasi, bisa juga dimulai dengan menjaga kesehatan mulut, mengenali etiket batuk dan bersin yang benar, menjadi salah satu cara lain pencegahan.
Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan dampak, faktor risiko, dan pencegahan mengenai pneumonia, “Diperlukan mitra dan lintas sektoral supaya masyarakat bisa teredukasi,” kata dr. Richard Santoso selaku Medical Director, Pfizer Indonesia. (*)