Hasil tes toleransi glukosa di bawah 140 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal.
Hasil tes tes toleransi glukosa dengan kadar gula antara 140-199 mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes.
Hasil tes toleransi glukosa dengan kadar gula 200 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes.
4. Tes HbA1C (glycated haemoglobin test)
Kriteria diabetes melitus selanjutnya dengan mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan ke belakang.
Tes ini akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi membawa oksigen dalam darah.
Dalam tes HbA1C, pasien tidak perlu menjalani puasa terlebih dahulu dan hasil tes HbA1C di bawah 5,7 % merupakan kondisi normal.
Hasil tes HbA1C di antara 5,7-6,4% menunjukkan pasien mengalami kondisi prediabetes.
Hasil tes HbA1C di atas 6,5% menunjukkan pasien menderita diabetes.
Hasil dari tes gula darah akan diperiksa oleh dokter dan diinformasikan kepada pasien.
Jika pasien didiagnosis mengidap diabetes, dokter akan merencanakan langkah-langkah pengobatan yang akan dijalani.
Khusus bagi pasien yang dicurigai mengidap diabetes tipe 1, dokter akan merekomendasikan tes auto antibodi untuk memastikan apakah pasien memiliki antibodi yang merusak jaringan tubuh, termasuk pankreas.
Itulah empat kriteria diabetes melitus yang perlu diperhatikan.