Find Us On Social Media :

Sasar 1,2 Juta Anak, Vaksinasi Polio Massal Digelar di Aceh 28 November 2022

Pemberian vaksinasi massal Polio pada anak dilakukan secara bertahap.

Perkembangan Kasus Polio di Indonesia

Sejak dinyatakan status KLB Polio oleh Kemenkes pada Sabtu (19/11/2022), kasus Polio yang terkonfirmasi masih satu orang.

Meskipun ada tiga anak yang pada sampel fesesnya terdapat virus Polio. Akan tetapi, mereka tidak termasuk dalam kategori yang terinfeksi dan tidak mengalami gejala klinis seperti lumpuh layu.

"Pada anak-anak ini memang terdeteksi adanya virus Polio, tapi bukan sebagai kasus Polio seperti kasus yang kemarin dilaporkan," kata Endang Budi Hastuti, Koordinator Substansi Penyakit Infeksi Emerging Kemenkes.

Dua dari tiga anak tersebut berusia 1 tahun 11 bulan dan sudah mendapatkan imunisasi OPV sebanyak 4 kali, tapi belum menerima imunisasi IPV.

"Kondisi saat ini tidak ada keluhan, memang untuk PHBS masih kurang. Di mana anak-anak menggunakan popok sekali pakai, dibuang setiap 3 hari sekali. Pembuangannya ke sungai," ujarnya.

Sementara satu anak lainnya berusia 5 tahun dan sudah menerima imunisasi OPV sebanyak 2 kali, sedangkan imunisasi IPV belum. 

Sanitasi anak tersebut juga kurang baik, di mana harus buang air besar (BAB) di WC umum atau bahkan kebun yang berada di halaman rumahnya. 

"Anak-anak ini memang sudah mendapatkan imunisasi, tapi memang dalam feses masih terdeteksi adanya virus Polio tapi tidak ada gejala yang muncul. Imunisasi ini memang melindungi anak-anak dari gejala Polio," pungkasnya.

Pemeriksaan sampel feses dilakukan sesuai dengan rekomendasi WHO paling kurang kepada 20 anak dengan kondisi yang sehat. Dengan tujuan untuk mengidentifikasi transmisi di lingkungan.

Kriteria anak Targeted Healthy Children Stool Sampling ini, diantaranya berusia di bawah 5 tahun, bukan kontak erat dengan pasien, sehat tidak ada gejala lumpuh layu, dan berasal dari lingkungan di mana kasus ditemukan. (*)

Baca Juga: Kemenkes Tetapkan KLB Polio di Indonesia, Orangtua Kenali Gejalanya