Find Us On Social Media :

Waspada Disabilitas Intelektual, Semenjak Pandemi Meningkat Kasusnya, Ini Penyebabnya

Kesulitan belajar kasusnya meningkat semenjak pandemi Covid-19, salah satu ciri anak mengalami disabilitas intelektual.

GridHEALTH.id - Tidak banyak yang tahu jika saat ini, tepatnya semenjak pandemi kasus anak dengan kesulitan belajar meningkat.

Apakah ada hubungannya dengan infeksi Covid-19?

Sebelum menjawabnya, ketahui dahulu apa yang dimaksud disabilitas intelektual atau yang sering dikenal dengan retardasi mental.

Disabilitas intelektual adalah disabilitas yang dicirikan dengan adanya keterbatasan signifikan baikdalam fungsi intelektual ( kapasitas mental umum, seperti belajar, menalar, berpakaian, makan, komunikasi, menyelesaikan masalah ) maupun tingkah laku adaptif yang meliputi banyak keterampilan sosial dan praktis sehari-hari. Kondisi ini terjadi pada usia sebelum 18 tahun.

Mengenai disabilitas intelektual, menurut International Stastistical Classification of Diseases and Related Health Problem (ICD-10), adalah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, terutama ditandai oleh adanya keterbatasan (impairment) keterampilan (kecakapan, skills) selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensia, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.

Baca Juga: Apakah Kapalan Hanya Muncul di Kaki? Simak Cara Menghilangkannya

Disabilitas intelektual dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lainnya.

Pendapat lain prihal disabilitas intelektual, melansir suarakeadilan.org (22/02/2022), adalah kondisi yang ditandai dengan fungsi intelektual di bawah rata-rata dan kurangnya keterampilan untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan biasanya kondisi ini sering memengaruhi anak-anak.

Sedangkan menurut laman Special Olympics, disabilitas intelektual adalah istilah yang digunakan ketika seseorang memiliki keterbatasan/hambatan tertentu dalam fungsi dan keterampilan kognitif, termasuk keterampilan komunikasi, sosial, dan perawatan diri sendiri.

Disabilitas Intelektual bisa ringan atau lebih berat. Anak-anak dengan bentuk yang lebih berat biasanya membutuhkan lebih banyak dukungan, terutama di sekolah.

Jadi disabilitas intelektual termasuk pada anak yang mengalami kesulitan belajar.

Baca Juga: Alami Rambut Rontok Setelah Melahirkan? Jangan Panik, Ini Tips Mengatasinya!

Penyebab Disabilitas Intelektual

Mengenai penyebab disabilitas intelektual, melansir .undip.ac.id, dibagi menjadi dua yakni secara primer dan sekunder.

1. Disabilitas intelektual primer

Penyebabnya faktor keturunan (genetik), bisa disebabkan oleh ketidaknormalan kromosom dan gen. Beberapa kelainan genetik yang menyebabkan disabilitas intelektual adalah Sindrom down dan kerusakan kromosom X. Sindrom down adalah penyebab paling umum terjadinya disabilitas intelektual.

Kerusakan kromosom X (Fragile X syndrome) adalah penyebab paling umum terjadinya disabilitas intelektual yang diwariskan.

Baca Juga: 4 Jenis Pengobatan Tradisional Kanker Payudara yang Bisa Dilakukan

2. Disabilitas intelektual sekunder

Penyababnya karena faktor dari luar yang diketahui dan faktor-faktor ini mempengaruhi otak, baik pada waktu pranatal ataupun postnatal dan dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor yang lainnya.

3. Disabilitas intelektual karena penyebab Lainnya.

* Akibat infeksi, dalam kelompok ini termasuk keadaan retardasi mental karena kerusakan jaringan otak akibat infeksi intracranial, karena serum, obat atau zat toxid lainnya.

* Akibat rudapaksa atau penyebab fisik, rudapaksa atau penyebab fisik sebelum lahir serta juga karena trauma yang lain, seperti sinar X, bahan kontrasepsi dan usaha melakukan abortus, dapat melibatkan kelainan dengan retardasi mental.

Baca Juga: Arti Jerawat di Bawah Mata, Hati-hati Terjadi Gegara Penyakit Ini

* Akibat gangguan metabolisme baik pertumbuhan maupun gizi, semua retardasi mental yang berlangsung disebabkan oleh gangguan metabolisme seperti gangguan metabolisme zat lipida, karbohidrat dan protein. Jadi Termasuk pula gangguan pertumbuhan dan gizi.

Ketahuilah, gangguan gizi yang berat dan berlangsung sebelum usia 4 tahun sangat memengaruhiperkembangan otak.

Meskipun telah ada perbaikan gizi, akan tetapi tingkat intelegensinya sukar untuk ditingkatkan.

* Akibat kelainan kromosom, kelainan ini terdapat pada jumlah kromosom dan bentuk yang berbeda, kelainan pada jumlah kromosom ini disebut juga sindroma down.

* Akibat premeturitas, termasuk dalam retardasi mental yang berhubungan dengan keadaan bayi yang pada saat lahir berat badannya kurang dari 2500 gram atau karena masa hamil kurang dari 38 minggu.

* Akibat gangguan jiwa berat, retardasi mental juga mungkin disebabkan karena suatu gangguan jiwa berat dalam masa kanak- kanak. Dalam gangguan jiwa tersebut tidak terdapat tanda-tanda patologi otak.(*)

Baca Juga: Akibat Kadar Gula Tinggi, Begini Cara Pengobatan Luka Akibat Diabetes