GridHEALTH.id – CISC (Indonesian Cancer Information and Support Center Association) selaku organisasi yang berfokus pada kanker belum lama ini meluncurkan buku panduan informatif dan praktis untuk pasien kanker payudara dalam perjalanan maupun pengetahuan kontinuum perawatan kanker di Indonesia, secara virtual (29/11/2022).
CISC menyebut dengan hadirnya buku ini maka memberikan dukungan serta layanan informasi terpercaya pada masyarakat awam dan pasien kanker untuk menuju Indonesia peduli kanker.
Hal ini perlu dilakukan mengingat kanker menjadi salah satu penyakit yang belum dikenal secara luas oleh masyarakat dan banyaknya misinformasi yang membuat seorang penderita semakin takut dan penuh tekanan, khususnya kanker payudara sebagai salah satu kanker yang banyak menyerang wanita.
Kanker Payudara di Indonesia
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang berasal dari bagian payudara seperti kelenjar payudara, kulit, atau jaringan penunjang payudara.
Data dari Globocan WHO yang dilansir oleh KemenPPPA (Kementrian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) disebutkan bahwa pada tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.
Sumber dari Balitbangkes tahun 2019 menyebutkan ini artinya kanker payudara memiliki presentase 19,18% dari penduduk Indonesia.
“Pada tahun 2020, sekitar 22.000 kematian akibat kematian pada kanker payudara di Indonesia, dengan mortalitas 15,3% per 100.000 penduduk,” kata Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, KEMD, Ph.D selaku Wakil Menteri Kesehatan RI dalam kata sambutannya pada acara peluncuran buku Panduan Navigasi Bagi Pasien Kanker Payudara oleh CISC (29/11/2022).
Sayangnya, banyak pasien kanker payudara yang akhirnya menyerah di perjalanan pengobatannya karena kurangnya dukungan, kondisi inilah yang masih menjadi tantangan.
Latar Belakang Peluncuran Buku “Panduan Navigasi Bagi Pasien Kanker Payudara”
“Buku ini merupakan persembahan kami sebagai organisasi pasien, mengingat di Indonesia, mayoritas pasien kanker payudara yang datang ke rumah sakit terdiagnosis pada stadium lanjut.
Baca Juga: Apakah Benar Kanker Payudara Selalu Ditandai Adanya Benjolan?
“Disamping itu, banyak tantangan yang dihadapi pasien dan keluarganya untuk mendapatkan akses ke pengobatan kanker secara medis dan tepat waktu, maka kami berharap buku ini dapat turut membantu mengatasi masalah yang dihadapi pasien kanker dan keluarganya,” jelas Aryanthi Baramuli Putri, SH.,MH selaku Ketua Umum CISC menyampaikan latar belakang pembuatan buku ini dalam kesempatan yang sama.
Pada kesempatan yang sama, DR. Lestari Moerdijat, SS, MM selaku Wakil Ketua MPR RI juga menyampaikan pentingnya kehadiran buku ini,“Buku Panduan Navigasi Bagi Pasien Kanker Payudara menjadi salah satu jawaban bagi kita untuk juga bisa bersama-sama menyelesaikan berbagai macam permasalahan. Kesulitan mengakses informasi yang kredibel dan dapat mudah dimengerti adalah salah satu masalah yang selama ini dihadapi.”
Dalam buku ini terdiri dari beragam bab yang dibuat mulai dari kebijakan dan strategi, memahami fungsi dari adanya pasien navigator, pengorganisasian dan sistem rujukan, informasi mengenai kanker payudara, hingga informasi mengenai sebaran dokter spesialis onkologi dan rumah sakit layanan kanker.
Pentingnya Dukungan dan Informasi yang Tepat Bagi Penderita Kanker Payudara
Setiap pasien kanker termasuk kanker payudara memerlukan dukungan dari lingkungan sekitar sehingga pengobatan kanker yang dijalankan dapat efektif dan bermanfaat, namun kondisi ini akan semakin sulit bagi pasien saat banyak hoaks yang beredar di masyarakat mengenai penyakit kanker.
Selain melalui informasi yang disampaikan dalam buku ini, CISC juga berinisiatif untuk mengadakan pelaku “Pasien Navigator” untuk membantu penderita kanker payudara menjalankan rangkaian pengobatannya.
Kehadiran dari pasien navigator adalah menjawab semua hambatan yang dialami dari setiap pasien kanker, beberapa hambatannya adalah komunikasi, informasi, edukasi, finansial, ekonomi, psikologi, sikap, logistik, fisik, hingga informasi mengenai pemberian pelayanan kesehatan.
“Pasien navigator itu harus tahu semua, bagaimana mencari taksi, BPJS, dan sebagainya, harus dimiliki semua dalam melakukan pelayanannya. Sehingga pasien navigator itu harus memiliki hubungan yang luas dengan pasien, tim layanan kesehatan, komunitas. Semua pusat informasi ada di dia, dia (pasien navigator) yang akan mencarikan jalan dan membimbing semua, supaya pengobatannya tidak terhambat,” kata Prof. Dr. dr. Soehartati Argadikoesoema Gondhowiardjo, Sp.Rad (K),Onk.Rad.
Sehingga buku ini juga bisa menjadi sumber terpercaya yang kredibel untuk memberikan informasi bukan hanya kepada pasien, juga cara dan gambaran umum untuk menjadi seorang pasien navigator kanker payudara.
Penting untuk mengedukasi diri terkait kanker payudara ini, mengingat jumlahnya yang begitu besar dengan angka kematian yang tinggi. Dengan tambahan informasi, seorang wanita dapat mendeteksi dini terkait risiko terjadinya kanker payudara dan memahami rangkaian pengobatan yang perlu dijalankan, sehingga meningkatkan angka harapan hidup pasien.
Berikut ini link yang dapat diakses untuk membaca buku “Panduan Navigasi Bagi Pasien Kanker Payudara”, klik di sini. (*)
Baca Juga: Mulai Sekarang Konsumsi Makanan Sehat untuk Kanker Payudara