Find Us On Social Media :

Dianggap Orang Pertama Sebagai Penyintas HIV, Profesinya Pramugara

Kisah nyata penyintas HIV/AIDS yang dianggap jadi orang pertama menyebarkan virus mematikan tersebut

GridHEALTH.id - Salah kaprah, inilah kisah nyata penyintas HIV/AIDS yang dianggap sebagai orang pertama yang menyebarkan virus mematikan tersebut.

Nama Gaetan Dugas ini sempat dikenal dengan kisah nyata penyintas HIV/AIDS yang dianggap orang pertama yang terinfeksi HIV/AIDS.

Malah Gaetan Dugas dituding jadi orang pertama yang menyebarkan virus HIV/AIDS ini.

Kejadian itu bermula dari seorang reporter yang keliru membaca laporan ilmiah.

Asal Usul Gaetan Dugas

Gaetan Dugas ini merupakan seorang pramugara asal Amerika Serikat (AS).

Selama ini, berita yang tersebar adalah Gaetan Dugas sebagai orang pertama yang menulari virus HIV/AIDS di AS.

Namun ternyata, semua anggapan tersebut salah kaprah.

Gaetan Dugas hanyalah satu dari ribuan orang yang mengidap HIV/AIDS.

AIDS baru mulai teridentifikasi di AS pada 1981 ketika gejala yang tidak biasa mulai muncul pada pria homoseksual.

Para peneliti menganalisis sampel darah yang beberapa di antaranya mengandung HIV, dari uji coba hepatitis pada tahun 1970-an.

Para peneliti mulai mempelajari satu kelompok pria homoseksual dengan HIV, dan dimulai di California.

Baca Juga: Kisah Jimmy Penyintas HIV yang Sempat Putus Asa dan Jadi Relawan

Mereka pun menghubungkan lebih dari 40 pria di 10 kota Amerika ke jaringan ini.

Dilansir dari BBC, Rabu (26/10/2016), Dugas ditempatkan di dekat pusat klaster tersebut dan para peneliti mengidentifikasi dia sebagai pasien O, singkatan untuk menunjukkan bahwa dia tinggal di luar California.

Namun, huruf O disalahartikan sebagai nol dalam literatur ilmiah.

Hingga ia dikenal sebagai Pasien Nol yang kemudian diartikan sebagai pasien pertama HIV/AIDS.

Kesalahan ini turut diikuti media, sehingga pramugara Canada Air ini selama puluhan tahun dituding sebagai penyebab utama HIV/AIDS.

Ia disebut sebagai Pasien Nol dalam buku And the Band Played On.

Dugas telah meninggal pada 1984, tetapi tudingan terus ditanggung oleh keluarganya.

Untuk menemukan asal usul virus, pada 2016, tim di University of Arizona mengembangkan metode baru untuk merekonstruksi kode genetik virus pada para pasien, termasuk sampel darah Pasien Nol.

Setelah menyaring 2.000 sampel dari New York dan San Francisco, para peneliti bisa mendapatkan delapan kode genetik HIV lengkap.

Hasilnya, mereka mengungkapkan tidak menemukan bukti biologis maupun historis bahwa individu yang dikenal sebagai Pasien Nol adalah kasus utama di AS atau untuk subtipe B secara keseluruhan.

Adapun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) selama ini tidak pernah mengidentifikasi soal Pasien Nol.

Baca Juga: Kisah Para Pejuang Sembuh dari HIV, Berikan Pelajaran dan Perjuangan

“CDC tidak pernah mengatakan bahwa dia adalah pasien nol dan bahwa dia adalah orang pertama,” kata dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Rollins Universitas Emory dan co-direktur Pusat Penelitian AIDS, James Curran, dikutip dari CNN, Sabtu (29/10/2016).

Selain berpotensi merusak reputasinya, narasi mengenai Pasien Nol juga tidak akal secara ilmiah.

"Bahwa akan ada sumber titik tunggal untuk memulai epidemi di Amerika Serikat sangat tidak mungkin. Kemungkinan besar beberapa orang terinfeksi,” kata Curran.

Seorang profesor dan kepala departemen ekologi dan biologi evolusi di Universitas Arizona, Michael Worobey mengatakan bahwa tidak ada individu yang perlu disalahkan atas penyebaran virus.

Worobey juga terlibat dalam penelitian kode genetik virus yang membuktikan bahwa Dugas bukanlah orang pertama yang terinfeksi HIV/AIDS.

“Tidak ada yang harus disalahkan atas penyebaran virus yang bahkan tidak diketahui siapa pun, dan bagaimana virus berpindah dari Karibia ke AS di New York City pada 1970-an adalah pertanyaan terbuka,” ujar Worobey.

Maka dari itu, anggapan Gaetan Dugas sebagai penyebar HIV/AIDS pertama di dunia tersebut dinilai tidak benar.(*)

Baca Juga: Gejala Infeksi HIV pada Anak, di Indonesia 12 Ribu Lebih Dibawah 14 Tahun Terinfeksi