Namun, obat-obatan Alzheimer yang ada saat ini bisa membantu mengurangi gejala memori dan perubahan kognitif lainnya untuk sementara waktu.
Selain dengan obat-obatan, bisa memperbaiki gaya hidup untuk meminimalisir risiko alzheimer tersebut.
1. Rutin berolahraga
Olahraga tidak hanya menjaga agar tubuh tetap bugar, tapi juga otak lebih sehat dan aktif.
Durasi dan frekuensi olahraga yang disarankan adalah 150 menit per minggu dengan intensitas olahraga sedang (medium).
2. Jaga asupan makan
Pola makan sehat dengan perbanyak konsumsi sayur dan buah segar, kacang-kacangan, dan gandum dapat mengurangi risiko terjadinya alzheimer sekaligus melindungi kesehatan otak.
3. Pastikan otak senantiasa aktif
Otak yang aktif bekerja akan menurunkan risiko alzheimer.
Bisa melakukan aktivitas yang membuat otak senantiasa aktif serta menunjang stimulasi mental, contohnya mempelajari bahasa baru, bermain game yang mengasah otak seperti puzzle, dan membaca buku.
4. Tidur cukup
Rata-rata durasi tidur yang baik bagi orang dewasa adalah 7-8 jam per hari.
Tidur cukup sangat berguna untuk mendukung kesehatan otak.
Hal ini dikarenakan selama tidur, tubuh melakukan pembuangan racun termasuk yang ada di otak.
5. Rajin bersosialisasi & kelola stres
Tidak hanya secara fisik, kesehatan mental juga berpengaruh pada kesehatan otak.
Maka itu, penting bagi seseorang untuk mengembangkan kehidupan sosial dengan aktif bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang-orang sekitar, serta mengelola stres yang dimiliki dengan meditasi atau ikut yoga.
Alzheimer bisa jadi disebut penyakit lansia, tetapi bukan berarti menganggap alzheimer wajar dialami.
Sebagai penyakit yang rentan dialami lansia, justru alzheimer butuh dicegah sejak usia muda.