Find Us On Social Media :

Kisah Perjuangan Bunga Penyintas HIV, Berhasil Melawan Ganasnya Virus

Kisah nyata penyintas HIV/AIDS seorang Bunga yang berjuang lawan penyakitnya

GridHEALTH.id - Inilah kisah nyata penyintas HIV/AIDS yang sempat putus asa karena virus yang bersarang dalam tubuhnya.

Bunga, seseorang dengan nama samarannya yang menceritakan penyakit diidapnya.

Ia pun sempat tak punya semangat bangkit dan pasrah dengan virus yang bersarang dalam tubuhnya.

Oleh medis, Bunga sudah divonis mengidap HIV/AIDS stadium empat.

Level paling tinggi bagi orang dengah HIV/AIDS (ODHA).

“Saya tak ingin orang lain bernasib seperti saya,” ucapnya

Keinginan itulah yang membuatnya rela mengabdikan hidupnya untuk mendampingi para ODHA.

Bunga mengidap HIV pada tahun 2007 dengan kondisi yang sudah parah.

Pasalnya, ternyata pada tahun 2004 Bunga justru sudah mengidap HIV terinveksi.

“Pada saat itu saya hanya diberitahu mengidap B-20. Ketika saya tanya penyakit apa itu? Dijawab sebagai penyakit mematikan,” kenang Bunga.

Bunga mengaku, HIV yang diidapnya ketahuan secara tak sengaja saat mencari pekerjaan.

Baca Juga: Kisah Pendamping 600 Penyintas HIV/AIDS, Rutin Jadwalkan Pengambilan Obat dan Mengantarkannya ke Rumah Masing-masing

Dirinya melakukan tes kesehatan, hingga akhirnya terdeteksi virus tersebut.

Semakin tahun, penyakit mematikan yang diidap Bunga ini tak kunjung lenyap.

Kondisi kesehatannya justru semakin parah, dengan berat badan yang terus menurun.

Selain itu, muncul jamur di sekitar mulutnya.

Kemungkinan besar dia tertular dari suami keduanya yang dinikahinya secara siri dan ternyata juga mengidap sakit yang sama.

Bersama dengan suaminya tersebut, Bunga justru tak merasakan bahagia dan akhirnya bercerai.

Saat kondisinya semakin parah, Bunga sering mengonsumsi obat.

Pertama kali melakukan pemeriksaan, Bunga langsung ditangani oleh tujuh dokter.

Mulai dari dokter penyakit dalam, kulit, paru, hingga saraf.

Kisah nyata penyintas HIV/AIDS seorang Bunga ini pernah divonis hanya bertahan tiga bulan.

Namun ternyata, Bunga justru bertekad untuk sembuh.

Baca Juga: Kisah Sosok Ayu Oktariani yang Berjuang untuk Menghadapi HIV/AIDS

“Semua saya hadapi,” ceritanya dengan mata berkaca-kaca.

Selama pengobatan, Bunga justru merasa sedih karena hanya ditemani oleh sang ibu yang berusia 80 tahun.

Dengan tubuhnya yang lumpuh, ia berjuang sendiri.

Karena tidak ingin menjadi beban keluarga, Bunga menumpang di kantor KDS (Kelompok Dukungan Yang Sebaya). 

Pada 2015 ia mulai aktif di KDS sebagai relawan.

Seiring berjalannya waktu, kini ia menjadi pendamping.

Bahkan, Bunga juga sering melakukan penyuluhan di beberapa instansi dan sekolah.

Itulah kisah nyata penyintas HIV/AIDS seorang bernama Bunga yang sempat berputus asa dan berusaha untuk bangkit.

Baca Juga: Anak Asuhnya Terinfeksi HIV, Semua Lepas Tangan, Berikut Kisah Miris PSK Wanita dan Pria yang Masih Muda asal Bandung