Find Us On Social Media :

Kisah Pendamping 600 Penyintas HIV/AIDS, Rutin Jadwalkan Pengambilan Obat dan Mengantarkannya ke Rumah Masing-masing

Kisah nyata penyintas HIV/AIDS yang didampingi dalam mengambil obat

GridHEALTH.id - Beginilah kisah nyata penyintas HIV/AIDS yang diberikan pendampingan untuk mengambil jadwal obat.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh semakin melemah dan rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak cepat ditangani akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Artinya, kondisi ini merupakan stadium akhir dari infeksi HIV dan tubuh sudah tidak mampu untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.

Pengidap yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV menggandakan diri dan menghancurkan sel CD4.

Pengobatan ini dapat digunakan untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin.

Namun, perlu diingat bahwa pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu yang sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.

Nah, rutinata sinilah yang kerap kali menjadi kendala dalam pengobatan pasien HIV/AIDS. Karenanya dibutuhkan pendamping bagi para penyintas.

Berikut adalah kisah nyata penyintas HIV/AIDS yang didampingi ini berada di RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur.

Manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung terus mengoptimalkan peran para tenaga pendamping ODHA.

Para pasien dilakukan pendampingan untuk mengambil obat ARV di Poli Seruni.

Baca Juga: Kisah Sosok Ayu Oktariani yang Berjuang untuk Menghadapi HIV/AIDS