Find Us On Social Media :

Kapan Sebaiknya Menjalankan Operasi Bagi Pasien Penyakit Crohn?

Operasi dilakukan ketika penyakit Crohn sudah dianggap menimbulkan risiko berbahaya.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Darah Rendah Pada Perempuan, Wajib Diperhatikan

Baca Juga: Risiko Stroke Meningkat Bila Pengobatan Hipertensi Tidak Tepat, Studi

Proktolektomi: Menghilangkan usus besar dan rektum (bersama-sama disebut usus besar) saat keduanya rusak parah.

Akhiri ileostomi: Jenis proktolektomi ini mengalihkan ujung usus kecil melalui lubang kecil di perut kita, yang disebut stoma. Limbah kemudian dialirkan ke kantong ostomi di luar lubang ini.

Reseksi usus: Menghilangkan bagian usus kecil atau besar kita yang telah dirusak oleh Crohn dan menghubungkan kedua ujung yang sehat.

Drainase abses: Dokter bedah memotong infeksi di perut, panggul, atau di sekitar anus kita dan memasukkan selang untuk mengalirkan nanah.

Ileostomi: Mengalihkan tinja, baik sementara atau permanen, melalui lubang di perut yang disebut stoma.

Kita mungkin mendapatkan ileostomy untuk membiarkan usus sembuh setelah operasi lain, untuk mengurangi peradangan, atau agar kita bisa menjalani operasi lain di rektum atau anus kita.

Kotoran mengalir ke kantong ostomi atau kantong khusus yang dibuat oleh ahli bedah untuk terhubung ke anus.

Risiko dan Manfaat Operasi Bagi Pasien Penyakit Crohn

Seperti operasi untuk kondisi apa pun, prosedur Crohn memiliki pro dan kontra. Komplikasi dapat meliputi:

- Infeksi

- Berdarah