Find Us On Social Media :

Lebih Waspada! Belasan Anak di Sampang Keracunan Setelah Mendapat Makanan dari Posyandu

Balita yang diduga keracunan berbaring lemas di Puskesmas Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (21/12/2022)

Kepala Puskesmas Pangarengan, dr Indah Nur Susanti membenarkan atas insiden keracunan yang dialami sejumlah balita di wilayah kerjanya.

Sebanyak 18 balita mengalami keracunan, dua balita diantaranya dirawat di RSUD Sampang lantaran kondisinya cukup parah.

Dia menambahkan, dalam pemberian makanan terhadap sejumlah balita di Kecamatan Pangarengan merupakan program Pemberian Diet Khusus untuk balita mengalami gangguan gizi.

"Untuk makanan yang diberikan berupa makanan kudapan makanan lokal (cemilan) berupa telur puyuh dikemas seperti sate, kemudian buah jeruk dan anggur," ujar dia.

Dalam program tersebut terdapat 600 balita di Kecamatan Pangarengan menjadi penerima program tapi hanya ada 18 balita yang mengalami keracunan.

"Program ini berjalan sejak dua pekan lalu dan dari hari Senin (19/12/2022) kemarin sudah masuk ke tahap pemberian makanan kudapan berupa makanan lokal sebagai penambahan gizi balita," ujar dia.

"Misalkan pemicu keracunan ini di sebabkan oleh makanan kenapa hanya ada 18 balita yang keracunan," imbuh dia.

Dia menambahkan jika memang pemicunya adalah makanan berarti sesuai keilmuannya, kondisi atau imun balita yang mengalami keracunan tengah tidak baik.

"Anak saya sempat memakan makanan itu, bahkan saya menganggap itu sample," ungkap dia.

Beberapa bakteri yang sering menyebabkan terjadinya keracunan makanan pada anak adalah E.coli, Salmonella, atau Listeria.

Keracunan makanan biasanya ditandai dengan gejala, seperti mual, muntah, diare, hilang nafsu makan, demam, atau lemas.

Baca Juga: Jepang Beri Donasi 200 Obat Untuk Atasi Gagal Ginjal Akut Pada Anak