GridHEALTH.id - Jangan main-main dengan obat. Konsumsi obat harus sesuai aturan masing-masing-masing dan sesuai peruntukannya.
Juga cara menyimpan obat harus baik dan benar.
Jika itu semua tidak diindahkan, keracunan obat risikonya.
ketahuilah, keracunan obat memicu komplikasi medis hingga kematian.
Seberapa parah kondisinya bergantung pada jenis obat, dosis yang dikonsumsi, juga riwayat medis orang yang bersangkutan.
Gejala keracunan obat bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan dosis obat yang dikonsumsi, serta kondisi kesehatan orang tersebut ketika mengonsumsi obat.
Gejala keracunan obat juga sering kali berupa efek samping obat tersebut, namun dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi.
Contoh, seseorang yang keracunan obat opioid akan mengalami gejala dan tanda klinis seperti pupil mata mengecil, napas melambat, lemas, mual, muntah, perubahan detak jantung, dan menjadi kurang waspada.
Sedangkan keracunan paracetamol dapat menimbulkan gejala mengantuk, kejang, sakit perut, mual, muntah, kerusakan hati, hingga koma.
Kelebihan dosis paracetamol sangat berbahaya, dan biasanya baru muncul tiga hari setelah obat dikonsumsi.
Mengingat keracunan obat bisa terjadi tanpa disengaja, ada beberapa hal yang meningkatkan risikonya, seperti dilansir dari rsud.bulelengkab.go.id (6/08/2020) berikut ini:
Source | : | Rsud.bulelengkab-obat |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar