"Selain itu terlapor sering memaki dan marah kepada korban dengan kata-kata kasar. Kepada korban KR terlapor sering melakukan kekerasan dengan cara memukul badan korban dan terlapor sering memaki dan memarahi korban," ucap Ade.
Tentu saja, psikologis anak dalam kejadian ini ikut diperhatikan.
Kondisi Anak yang Mendapatkan Kekerasan dari Oramgtua
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat melaporkan bahwa di rumah-rumah di mana kekerasan dalam rumah tangga terjadi, ada kemungkinan 45-60 persen anak-anak juga ikut mengalami kekerasan atau pelecehan.
Namun, bahkan ketika mereka tidak diserang secara fisik, anak-anak menyaksikan 68-80 persen dari kekerasan dalam rumah tangga.
Ada beberapa dampak kesehatan mental pada anak saat menyaksikan atau mendapatkan KDRT tersebut.
1. Menyebabkan kecemasan
Anak-anak korban KDRT akan selalu merasa gelisah melihat kekerasan yang sering dilakukan salah satu orangtua mereka terhadap yang lain.
Mereka juga bisa hidup dengan perasaan cemas setiap hari, karena tidak tahu kapan serangan fisik atau verbal berikutnya terjadi di rumah mereka.
Hal ini bisa menyebabkan anak mengalami gangguan kecemasan.
2. Gangguan stres pasca trauma