GridHEALTH.id - Penyakit jantung koroner selalu identik dengan nyeri dada, namun sering diabaikan gejala lainnya yang ternyata juga memiliki korelasi dengan jantung koroner.
Perhatikan ulasan berikut ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai gejala jantung koroner agar tidak diabaikan begitu saja dan mendapatkan penanganan tepat.
Untuk mendiagnosis dengan tepat setelah mengalami gejala awal jantung koroner, di dalam ulasan ini juga dijelaskan mengenai cara mendiagnosis jantung koroner.
Gejala Awal Jantung Koroner
Jantung koroner adalah penyakit yang terjadi pada arteri koroner, ketika pembuluh darah yang membawa darah ke jantung tersumbat dan menyempit, umumnya karena plak menumpuk di arteri koroner yang membuat arteri menyempit dan kaku sehingga membatasi aliran darah ke jantung.
Meski menjadi penyakit jantung yang paling umum, kenali gejala awal jantung koroner berikut ini:
- Serangan jantung
- Sakit dada
- Detak jantung terasa berpacu dan berdebar
- Sesak napas, terurama saat beraktivitas
Serangan jantung seringkali juga disebabkan oleh penyakit jantung koroner, beberapa gejala serangan jantung yang bisa dirasakan:
- Nyeri dada di bagian tengah atau kiri dada
Baca Juga: Sejak Pertama Kali Nyeri Dada Langsung ke Dokter, Hindari 5 Pemicu Jantung Koroner
- Rasa ketidaknyamanan di punggung, leher, hingga rahang
- Kepala terasa melemah
- Rasa nyeri yang menjalar melalui satu atau kedua bahu atau lengan
- Sensasi meremas, tekanan, atau rasa penuh di dada
- Sesak napas, meski tanpa aktivitas
Gejala Jantung Koroner Lainnya
Selain gejala-gejala di atas, berikut ini gejala jantung koroner lainnya yang paling umum, yaitu:
- Sakit dada
- Palpitasi jantung
- Gangguan pencernaan
- Irama jantung tidak teratur
- Kelelahan parah
Baca Juga: Jangan Sepelekan Bahaya Begadang, Bisa Sebabkan Serangan Jantung
- Sesak napas
- Pembengkakan tangan dan kaki
Cara Mendiagnosa Jantung Koroner
Cara mendiagnosa jantung koroner bisa dilakukan melalui beberapa jenis tes darah, seperti:
1. Elektrokardiogram (ECG/EKG)
Tes ini cepat dan tanpa rasa sakit dengan mengukur aktivitas listrik jantung, hasilnya akan terlihat seberapa cepat atau lambat jantung berdetak.
2. Ekokardiogram
Tes jantung ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung yang berdetak, yang dapat terlihat dari menunjukkan bagaimana darah bergerak melalui jantung dan katup jantung.
Saat terlihat adanya bagian jantung yang bergerak lemah, bisa saja disebabkan oleh kekurangan oksigen dan bisa menjadi tanda penyakit jantung koroner.
3. CT scan jantung
CT scan jantung juga bisa digunakan sebagai cara mendiagnosis jantung koroner, dengan menunjukkan endapan kalsium dan penyumbatan di arteri jantung, karena endapan kalsium dapat mempersempit arteri.
4. Kateterisasi jantung dan angiogram
Cara mendiagnosis jantung koroner lainnya adalah dengan kateterisasi jantung, di mana dokter jantung akan memasukkan tabung fleksibel (kateter) ke dalam pembuluh darah, biasanya di pergelangan tangan atau selangkangan, lalu dengan bantuan sinar-x akan membantu melihat pembuluh darah dan bisa menguraikan segala penyumbatan.
Kapan ke Dokter?
Seseorang sudah harus memeriksakan diri ke dokter, saat merasakan tanda kedaruratan dimulai dari serangan jantung, nyeri dada, jantung berdebar-debar, irama jantung yang tidak normal, kelelahan, muncul pembengkakan tangan dan kaki.
Perlu diingat, tidak pernah terlalu dini atau terlalu lambat untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, makan makanan sehat, dan berolahraga lebih banyak.
Kebiasaan ini melindungi seseorang dari penyakit jantung dan komplikasinya, termasuk serangan jantung, jantung koroner, hingga stroke. (*)
Baca Juga: Tanda-tanda dan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir