GridHEALTH.id - Tindakan pembedahan untuk radang usus buntu memang perlu segera dilakukan.
Awal mula terjadinya radang usus buntu disebabkan oleh penyumbatan yang terjadi di lapisannya.
Akibatnya, organ pencernaan berukuran sebesar jari kelingking itu meradang, bengkak, dan dipenuhi nanah.
Untuk menangani kondisi tersebut, pengidapnya harus melakukan operasi pengangkatan usus buntu.
Pasalnya jika tidak dilakukan, ada risiko terjadi kebocoran dan nanah di dalamnya bisa menginfeksi jaringan serta organ di sekitarnya.
Baca Juga: Susah Buang Air Besar dan Bentuk Feses Seperti Ini, Gejala Awal Kanker Usus
Prosedur Operasi Usus Buntu
Operasi usus buntu mempunyai istilah medis apendektomi. Melansir Health Direct, ada beberapa hal yang harus disiapkan sebelum menjalani metode ini.
Misalnya berpuasa selama beberapa jam sebelum operasi. Tapi tenang, biasanya tenaga medis akan memberikan cairan infus untuk mencegah dehidrasi.
Ada dua jenis operasi yang bisa dilakukan, yakni laparaskopi dan operasi terbuka, yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Rawat inap pasca operasi biasanya berlangsung 2 sampai 4 hari. Beberapa orang mungkin butuh waktu lebih lama, jika radang usus buntu sudah pecah.
Operasi Usus Buntu Ditanggung BPJS?
Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan ini tidak sedikit, seorang pasien bahkan harus merogoh kocek hingga belasan juta rupiah.
Baca Juga: Sama-sama Bikin Gatal, Ini Perbedaan Ketombe dan Kulit Kepala Kering