GridHEALTH.id - Rasa takut untuk melakukan operasi harus dilawan apabila sudah terdiagnosis terkena penyakit usus buntu.
Sebabnya, pembedahan adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi penyakit ini, sehingga tidak terjadi infeksi serius akibat usus buntu yang pecah.
Operasi ini termasuk kategori tindakan darurat, dengan tujuan untuk mengangkat usus buntu yang telah terdampak.
Ada dua jenis operasi usus buntu yang akan disesuaikan dengan kondisi pasien, yakni apendektomi laparoskopi dan apendektomi terbuka.
Dilansir dari Cleveland Clinic, ini adalah tindakan pembedahan yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dekat pusar.
Kemudian dokter akan memasukkan kanula, sebuah tabung kecil, untuk mengembangkan perut dengan karbon dioksida.
Setelahnya, kanula akan diangkat dan dokter akan memasukkan tabung yang dilengkapi kamera. Sehingga operasi bisa dilakukan dengan memperhatikan grafis tersebut.
Sementara untuk jenis operasi usus buntu ini, sayatan yang dibuat di perut akan jauh lebih besar.
Apabila saat operasi ditemukan usus buntu telah pecah, maka akan terlihat adanya abses atau cairan di rongga perut yang mengalir.
Tenaga medis akan membilasnya terlebih dulu dengan menggunakna larutan garam.
Dalam kedua prosedur itu, usus buntu akan diikat dengan jahitan, sehingga terlepas dari usus dan diangkat. Cairan yang berlebih dan gas akan dikeluarkan lewat sayatan.
Baca Juga: Kenali 5 Ciri-ciri Orang Terkena Usus Buntu, Tak Hanya Sakit Perut
Source | : | Cleveland Clinic,John Hopkins Medicine |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar