GridHEALTH.id – Semua serpihan yang ditemukan di kulit kepala seseorang, seringkali dianggap sebagai ketombe, apalagi jika gejalanya disertai dengan gatal.
Nyatanya, meski sama-sama bikin gatal dan berbentuk serpihan, ternyata tidak semuanya mengarah pada ketombe, bisa juga akibat dari kulit kepala kering.
Simak ulasan berikut ini mengenai perbedaan ketombe dan kulit kepala kering, dilihat dari berbagai sudut, seperti gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Disebutkan dalam laman Healthline, persamaan dari ketombe dan kulit kepala kering adalah berbentuk serpihan yang berjatuhan dan diiringi dengan rasa kulit kepala gatal.
Meski demikian, kedua kondisi ini adalah kondisi yang berbeda. Simak perbedaannya berikut ini.
Baca Juga: 4 Tips Mudah Menghilangkan Benjolan Ambeien, Rasa Sakit Reda
Perbedaan Ketombe dan Kulit Kepala Kering
Perbedaan ketombe dan kulit kepala kering secara umum dapat dilihat dari besarannya, di mana serpihan yang berminyak dan besar biasanya adalah ketombe.
Sedangkan serpihan kering dan lebih kecil menandakan kulit kepala kering, lalu bagaimana perbedaan keduanya secara lebih spesifik? Berikut ulasannya.
Secara definisi, ketombe mengarah pada kondisi di mana bagian kulit melepaskan sel kulit mati dengan proses yang lebih cepat dari biasanya, sehingga semakin cepat kulit kepala melepaskan kulit mati, maka semakin parah ketombe.
Untuk kulit kepala kering, didefinisikan sebagai kondisi saat kulit kepala tidak memiliki cukup minyak untuk membuat kulit terasa terlumasi, rambut akan terlihat kering.
Gejala
Dilihat dari segi gejalanya, ketombe dan kulit kepala kering tentu memiliki karakteristik yang berbeda.
Baca Juga: Anak Mengalami Sakit Perut, Jika Tidak Seperti Biasanya Bisa Tanda Iritasi Usus
Gejala ketombe yang lainnya adalah kondisi kulit yang membuat kulit seseorang menjadi berminyak, merah, dan bersisik, dengan warnanya putih atau kuning, serpihan lebih besar, dan tidak disertai dengan kekeringan di bagian tubuh lainnya.
Kulit kepala kering ditandai dengan kulit yang teriritasi dan mengelupas, dengan serpihan yang lebih kecil dan kering, tidak menyebabkan merah dan bersisik, tetapi diiringi dengan kekeringan di bagian tubuh lainnya.
Penyebab
Perbedaan ketombe dan kulit kepala kering juga bisa dilihat dari segi penyebab, di mana ketombe secara umum disebabkan oleh terlalu banyak minyak di kulit kepala, bersamaan dengan pertumbuhan jamur berlebih, disebut Malassezia. Hasilnya, minyak berlebih itu menyebabkan sel-sel kulit menumpuk dan kemudian luruh.
Penyebab ketombe yang lainnya adalah adanya kondisi yang dikenal dengan dermatitis seboroik, kondisi ini bisa terjadi di bagian rambut manapun yang memiliki kelenjar minyak, seperti di selangkangan, ketiak, dada, punggung atas, hingga telinga.
Berbeda dengan kulit kepala kering, penyebab kulit kepala kering justru dikarenakan memiliki terlalu sedikit kelembapan, sehingga kulit kepala menjadi teriritasi dan mengelupas. Saat kulit kepala kering, biasanya bagian tubuh yang lain juga bisa ikut kering, seperti pada lengan dan kaki.
Baca Juga: Muncul Sisik Putih di Kepala Bayi, Itu Ketombe Ikuti Saran Dokter Berikut Ini
Faktor Pemicu
Faktor pemicu juga menjadi perbedaan ketombe dan kulit kepala kering, di mana pada ketombe umumnya terjadi karena dipicu oleh hormon, usia, stres, kekurangan nutrisi, hingga kondisi medis yang mendasari. Sehingga membuat jamur Malassezia mudah berkembang.
Ketombe tidak dipicu dari rambut kotor, namun dengan keramas yang tidak cukup maka penumpukan minyak dapat menyebabkan ketombe.
Sedangkan pada kulit kering, yang menjadi faktor pemicu adalah udara dingin dan kering, dermatitis kontak akibat produk perawatan rambut, usia tua, hingga penggunaan produk yang menghilangkan minyak alami dari kulit.
Kapan Harus ke Dokter?
Secara umum, ketombe dan kulit kepala kering bukanlah masalah yang serius jika dapat diatasi dengan pengobatan rumah. Akan tetapi saat kondisinya tak kunjung membaik, bisa jadi ketombe dan kulit kepala kering menjadi tanda dari salah satu kondisi penyakit.
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk ketombe, bisa dengan memilih shampo khusus antiketombe atau bahan-bahan alami yang dapat mengatasi iritasi.
Sedangkan dalam kasus kulit kepala kering, bisa dicegah dengan menggunakan shampo yang tidak mengiritasi, lebih lembab, gunakan pelembab, hingga konsumsi banyak air.
Seseorang perlu menemui dokter jika sudah menggunakan shampo antiketombe setidaknya selama sebulan dan ketombe tak kunjung hilang, atau justru disertai dengan bengkak dan kemerahan, maka cobalah untuk menemui dokter. (*)
Baca Juga: Mitos dan Fakta Ketombe Tidak Boleh Digaruk, Simak di Sini!