Find Us On Social Media :

Nyeri Saat Haid Jangan Diremehkan, Bisa Jadi Tanda 5 Penyakit Ini

Nyeri haid terjadi karena otot rahim berkontraksi untuk membuat lapisan dindingnya luruh.

GridHEALTH.id - Setiap bulan wanita usia reproduktif mengalami menstruasi.

Ini bisa berlangsung selama 4 sampai 7 hari, beberapa wanita merasakan nyeri haid sementara yang lainnya tidak.

Lantaran kondisi ini cukup banyak yang mengalaminya, sehingga sering dianggap sebagai hal yang wajar.

Padahal sebenarnya, nyeri haid juga bisa menjadi gejala awal dari sebuah penyakit serius.

Apa Penyebab Nyeri Haid?

Ada penjelasan secara ilmiah yang berkaitan mengapa beberapa wanita merasakan nyeri pada perut saat datang bulan.

Baca Juga: Malas Keramas Jadi Ketombean? Ini yang Sebabkan Ketombe Membandel

Menurut Mayo Clinic, kondisi ini terjadi karena ketika menstruasi uterus mengalami kontraksi, sehingga lapisan dindingnya luruh.

Terdapat zat mirip hormon, prostaglandin, yang terlibat dalam nyeri dan peradangan yang memicu kontraksi otot rahim.

Semakin tinggi kadar prostaglandin, maka akan makin terasa parah nyeri perut yang dirasakan.

Nyeri Haid Tanda Penyakit

Dalam kondisi normal, nyeri terasa 1 atau 3 hari sebelum menstruasi dan akan mencapai puncaknya 24 jam setelah haid dimulai.

Kondisi ini patut dicurigai, apabila rasa nyerinya berlangsung lebih lama hingga mengganggu aktivitas.

Baca Juga: Nyeri Perut Tapi Bukan Haid? Hati-hati Bisa Jadi Gejala Usus Buntu, 50 Persen Kasusnya Dialami Wanita

Pasalanya situasi tersebut tidak normal dan justru bisa menjadi salah satu tanda dari gangguan kesehatan yang lebih serius.

1. Endometriosis

Endometrium adalah sebuah jaringan yang mempunyai peran mirip lapisan rahim. 

Apabila tumbuh di tempat yang tidak seharusnya, luar rahim, maka akan menyebabkan nyeri saat haid.

Jaringan ini menyebabkan masalah jika ditemukan di saluran tuba, ovarium, atau jaringan yang melapisi pinggul.

2. Adenomyosis

Melansir Everyday Health, nyeri di perut saat menstruasi bisa merupakan tanda adenomyosis.

Kondisi di mana endometrium tertanam jauh di dalam otot rahim. 

Paling banyak kasusnya ditemukan pada wanita berusia lebih dari 30 tahun, dan sudah mempunyai anak.

Baca Juga: Cara Mudah Menunda Datangnya Menstruasi atau Haid, Bisa Dilakukan 3 Obat Ini

3. Fibroid rahim

Terjadi pertumbuhan tumor non-kanker pada dinding rahim, sehingga menimbulkan rasa sakit.

4. Penyakit radang panggul

Sebuah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita, disebabkan oleh bakteri yang ditularkan secara seksual.

5. Stenosis serviks

Pada beberapa wanita, pembukaan serviks cukup kecil sehingga menghambat aliran menstruasi.

Pada akhirnya menyebabkan tekanan di dalam rahim mengalami peningkatan. (*)

Baca Juga: Mengenal 3 Gejala Utama PCOS, Segera Periksa Jika Haid Tidak Teratur