Find Us On Social Media :

Nyeri Saat BAB, Tanda Penyakit Apa Saja? Ini Pengobatan dan Pencegahannya!

Nyeri saat BAB sering dialami? Bisa jadi ini tanda dari beragam penyakit, kenali pengobatan dan pencegahannya.

GridHEALTH.id – Pernah mengalami atau bahkan sering mengalami nyeri saat buang air besar (BAB)? Apakah ini menjadi tanda dari penyakit serius?

Daripada menduga-duganya lebih jauh, simak penjelasan berikut ini mengenai nyeri saat BAB dan penyebabnya yang perlu diwaspadai, serta penanganan dan pencegahannya.

Nyeri saat BAB adalah kondisi yang dialami seseorang saat sedang buang air besar dan kesulitan dalam mengejan, salah satu penyebab yang umum dialami adalah sembelit.

Simak penyebab lainnya yang menjadi tanda dari penyakit dengan adanya nyeri saat BAB berikut ini.

Penyakit yang Ditandai Dengan Nyeri Saat BAB

1. Sembelit

Sembelit yang dialami seseorang bisa membuat tinja menjadi keras dan besar, sehingga bisa terasa sakit saat mengeluarkannya, inilah yang menyebabkan nyeri saat BAB.

Pengobatan untuk sembelit atau konstipasi ini akan bergantung pada diagnosis yang ada, umumnya dokter menyarankan untuk perbanyak asupan air dan serat sebagai langkah pertama mengobati sembelit.

Jika tidak ada perbaikan dalam 2-3 hari, nyeri berkembang menjadi lebih menyakitkan maka penting untuk mencari pertolongan medis dan memerlukan obat pencahar lanjutan.

2. Wasir

Wasir adalah penyakit lainnya yang ditandai dengan nyeri saat BAB, kondisi ini karena pembuluh darah bengkak di bawah atau atas kulit di anus, disertai dengan ada darah di tinja. Untuk mengobati kondisi ini bisa menggunakan perawatan OTC.

3. Fisura anus

Penyakit yang ditandai dengan nyeri saat BAB lainnya adalah fisura anus, yaitu kondisi saat ada robekan pada kulit di sekitar anus. Dari nyeri saat buang air besar atau sembelit dapat menyebabkan fisura. Layanan kesehatan bisa memberikan obat untuk pelunak feses, namun dalam kasus kronis bisa saja diperlukan pembedahan.

4. Diare

Diare menjadi salah satu penyakit yang ditandai dengan nyeri saat BAB, biasanya buang air besar karena diare akan berbentu encer atau berair per hari. Kasus diare kronis dapat berlangsung lebih dari 4 minggu. Pengobatan diare yang bisa direkomendasikan adalah loperamide (Imodium).

5. Penyakit radang usus

Ada dua jenis penyakit radang usus adalah kolitis ulserativa dan penyakit Crohn. Orang dengan colitis ulserativa umumnya mengalami diare berdarah dengan atau tanpa lendir. Diare dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air besar, meliputi juga penurunan berat badan dan sering buang air besar.

Baca Juga: Nyeri Saat Haid Jangan Diremehkan, Bisa Jadi Tanda 5 Penyakit Ini