GridHEALTH.id - Belum juga genap setahun, Venna Melinda dikabarkan laporkan Ferry Irawan ke kantor polisi.
Baru-baru ini, kabar mengejutkan datang dari artis Venna Melinda yang dikabarkan mengalami Kekrasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Hal tersebut disampaikan Kasubdit IV Renakta Ditereskrium Polda Jatim, AKBP Hendra EKo Triyulianto.
AKBP Hendra EKo Triyulianto menambahkan bahwa kini, Venna Melinda sedang diperiksa terkait laporan dugaan KDRT.
Baca Juga: Jenis-jenis Obat Ambeien yang Ada di Apotek dan Aman Digunakan
“Iya laporan KDRT. Hari Minggu (di laporkan ke Polres Kediri) selang sehari langsung dilimpahkan ke kami.”
“Venna lagi diperiksa, iya hari ini. Kalau Ferry belum, hanya Venna yang saya periksa,” ucap AKBP Hendra EKo Triyulianto.
Pemeriksaan terhadap Venna Melinda sebagai pelapor kasus dugaan KDRT telah dimulai pada pukul 09.00 WIB dan selesai pada pukul 11.45 WIB.
“Iya hari ini hanya Venna Melinda yang diambil keterangannya,” imbuh AKBP Hendra EKo Triyulianto.
Melansir dari TribunSeleb.com, Ferry Irawan juga sudah tampak mendatangi Gedung Ditreskrimum Mapolda yang menghubungkan Gedung Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim.
Baca Juga: Viral Video Ayah Lakukan KDRT di Apartemen Jaksel, Beginilah Kondisi Psikologis yang Bisa Terjadi
Namun, hingga kini belum ada pernyataan langsung dari pihak Venna Melinda.
Ada Pengaruh Gangguan Jiwa
Kasus KDRT ini bukan kali pertama menjadi berita di kalangan artis.
Pelaku kekerasan dalam rumah tangga yang bisa menyakiti orang terdekatnya, dari sudut pandang kedokteran jiwa, dipengaruhi kelainan jiwa.
Oleh karena itu, setiap orang perlu memperhatikan gejala kelainan jiwa dan gangguan jiwa yang muncul pada orang terdekatnya.
Tanpa disadari, pelaku KDRT ini bisa saja adalah seseorang yang punya wawasan luas.
Baca Juga: Nyeri Saat berhubungan Seks, Sering Berkemih, Urin Keruh dan Baunya Menyengat, Gejala Cystitis
Pelaku kekerasan dalam rumah tangga yang bisa menyakiti orang terdekatnya, dari sudut pandang kedokteran jiwa, dipengaruhi kelainan jiwa.
Oleh karena itu, setiap orang perlu memperhatikan gejala kelainan jiwa dan gangguan jiwa yang muncul pada orang terdekatnya.
Menurut Holtzworth-Munroe dan Stuart (1994), seseorang menjadi pelaku KDRT disebabkan berbagai faktor.
Beberapa faktor tersebut, diantaranya faktor pengaruh jauh (distal) dan faktor pengaruh dekat (proximal).
Faktor distal seperti: pengaruh genetik dalam menurunkan sifat-sifat kepribadian keras dalam keluarga, trauma menyaksikan kekerasan pada masa kecil dan pengalaman relasi teman sebaya yang menyimpang dari norma sosial (misalkan: tawuran dan berkelahi) dapat mempengaruhi munculnya perilaku kekerasan.
Baca Juga: 7 Ciri Kanker Usus dan Lambung, Pahami Juga Cara Mengobatinya
Begitu juga faktor proximal ditemukan meningkatkan kemungkinan perilaku kekerasan dapat dilakukan oleh seseorang, seperti: persoalan membangun kelekatan pada pasangan di masa dewasa, impulsivitas, ketidakmampuan menyelesaikan masalah emosional yang dihadapi sehari-hari dan juga konflik dengan pasangan, serta sikap yang mendukung kekerasan.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang mendorong pelaku melakukan KDRT:
1. Kemiskinan atau frustasi sosial
2. Lingkungan hidup yang sarat kekerasan
3. Anggota keluarga pengguna narkoba
4. Anggota keluarga menjadi beban kronis
5. Anggota keluarga menderita gangguan jiwa atau gangguan kepribadian
Itulah beberapa faktor yang bisa terjadi saat pelaku melakukan KDRT.
Pelaku kekerasan tidak dapat diidentifiksi hanya dengan melihat penampilannya saja.
Pelaku KDRT dapat tampil meyakinkan secara sosial, tetapi bisa melakukan kekerasan dalam keluarganya.
Oleh karena itu, keluarga dan masyarakat perlu lebih membuka pemahaman mengenai fenomena KDRT.(*)