Find Us On Social Media :

Disebut Solusi untuk Perokok, Kemenkes Tegaskan Rokok Elektrik sama Bahayanya dengan Rokok Tembakau

Rokok elektrik bukan solusi sehat bagi perokok tembakau.

GridHEALTH.id - Rokok sejak pandemi sering disebut sebagai momok kesehatan masyarakat yang menjadi PR besat di banyak negara. Termasuk di Indonesia.

Bagaimana tidak jumlah perokok di Indonesia terbilang sangat tinggi.

Bayangkan saja, melansir Dinas Kesehatan Provinsi DKi Jakarta (3/06/2022), dalam kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan signifikan jumlah perokok dewasa aktif sebanyak 8,8 juta orang. Perlu diketahui.

Sedangkan jumlah perokok aktif berdasarkan survei (Global Adult Tobacco Survey-GATS) tahun 2011, sebanyak 60,3 juta orang dan tahun 2021 menjadi 69,1 juta perokok.

Selain itu, hasil survei GATS menunjukkan adanya kenaikan prevalensi perokok elektronik hingga 10 kali lipat, dari 0.3% (2011) menjadi 3% (2021).

Baca Juga: Mengalami Keguguran Setahun Lalu, Jessie J Umumkan Kehamilannya, Cara ini Pulihkan Kondisi Pasca Kuret

Sementara itu, prevalensi perokok pasif juga tercatat naik menjadi 120 juta orang.

Nah, rokok elektrik banyak disebut sebagai rokok aman, juga solusi bagi perokok untuk tidak terkena bahaya merokok tapi tetap bisa merokok.

Karenanya kencangnya jargon tersebut, faktanya bisa dilihat dari hasil survei di atas.

Tapi tahukah, rokok elektrik tidak menjauhkan kita dari bahayanya bagi kesehatan.Dengan bahasalain, sejatinya rokok elektronik ternyata sama berbahayanya dengan rokok konvensional yang sudah lebih dulu beredar di tengah masyarakat.

Baca Juga: Trik Tidak Antri Pakai BPJS Saat Berobat di Faskes, Buat Apa Datang Subuh-subuh ke Puskemas?

Apa benar rokok eletrik sama bahayanya dengan rokok tembaku? Simak paparan fakta di bawah ini dari Kemenkes.

1. Kandungan nikotin dalam rokok elektrik

Nikotin dalam rokok akan menimbulkan beberapa efek, antara lain:- Efek candu dan memicu depresi- Napas pendek,- Kanker paru,

Baca Juga: Nahas Tulang Rusuk Venna Melinda Retak, Bukti Hasil Visum Kasus KDRT

- Kerusakan paru permanen, hingga kematian.

2. Kandungan Glikol dalam rokok elektrik

Glikol dalam rokok akan mengiritasi paru-paru dan mata.serta menimbulkan gangguan saluran pernafasan seperti asma, sesak nafas.Hal itu karena obstruksi jalan napas.

3. Kandungan Perisadiasetil

Diasetil atau penambah rasa pada rokok elektrik akan menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis.

Baca Juga: Hotman Paris Rajin Konsumsi Obat-obatan, Frank Hupea: Stop, Gak Penting, Ini Efek Sampingnya

4. Kandungan Zat karsinogenik

Zat tersebut merupakan sebagai penyebab terjadinya kanker, antara lain:- Tobacco Specific Nirosamines (TSNA)- Diethylene Glycol (DEG)- Otoluide.- Naphylamine- Formaldehyde- Acrolein.Dari paparan di atas, apakah mau pindah dari rokok tembakau ke elektrik? Atau tidak keduanya?(*)

Baca Juga: Kesulitan Makan dan Susah Menelan, Gusi Lucinta Luna Bengkak hingga Dilakukan Fisioterapi