Find Us On Social Media :

Obat Cina yang Aman Digunakan Untuk Sembuhkan DBD Selain Fufang Ejiao

Alami demam berdarah (DBD) cobalah obat pendamping dari obat Cina untuk DBD berikut ini.

GridHEALTH.id – Penyakit demam berdarah atau DBD masih menjadi salah satu penyakit yang masih banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, bahkan menjadi KLB (kejadian luar biasa) yang bersifat lokal.

Deteksi dini sangat membantu penyakit DBD tidak berkembang semakin parah, sebelum terlambat cobalah untuk konsumsi obat Cina untuk DBD berikut ini.

Gejala dan Penyebab Demam Berdarah (DBD)

Beberapa gejala awal yang perlu diperhatikan dari DBD adalah mengalami demam tinggi 40 derajat celcius disertai setidaknya dua gejala berikut ini selama fase demam 2-7 hari:

- Sakit kepala parah

- Nyeri di belakang mata

Baca Juga: Kasus TBC di Indonesia yang Tidak Sedikit dan Beginilah Pencegahannya

- Nyeri otot dan sendi

- Mual dan muntah

- Kelenjar bengkak

- Ruam.

Penyebab DBD adalah adanya virus dengue yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya nyamuk Aedes Aegypti dan Ae. Albopictus.

Baca Juga: Penyakit Endemik di Indonesia Terabaikan dari Pusat Perhatian Selama Pamdemi Covid-19, Padahal Mematikan

Obat Cina Untuk DBD

Obat Cina untuk DBD dapat digunakan sebagai obat pendamping yang membantu untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Salah satu obat Cina untuk DBD yang sudah terkenal luas dan menjadi OTC adalah Fufang Ejiao, namun ternyata selain obat ini, ada juga obat Cina untuk DBD yang juga sudah dikenal luas, yaitu angkak.

Angkak dikenal dalam bahasa Cina sebagai Hongqu Mi, yang merupakan hasil fermentasi beras putih dengan ragi Monascus purpureus, sehingga warnanya menjadi merah, sehingga angkak dikenal juga dengan istilah beras ragi merah.

Di Cina sendiri beras ragi merah ini seringkali dijadikan sebagai bumbu untuk banyak makanan, yang dipercaya baik untuk tubuh.

Semakin luas berkembang, angkak seringkali dijadikan sebagai suplemen makanan yang dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol, karena kandungan zat monacolin, yang bekerja menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol oleh hati.

Baca Juga: Korban Ciki Ngebul di Tasik yang Lambungnya Bocor Meminum Nitrogen Cair yang Tersisa

Penelitian lainnya telah menemukan bahwa angkak bermanfaat untuk mencegah penyakit atau gangguan metabolisme, serta mampu meredakan peradangan, hingga membantu menurunkan risiko pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Sedangkan terkait dengan DBD, angkak sudah lama dijadikan obat Cina untuk DBD di Indonesia, karena dipercaya dapat meningkatkan kadar trombosit pasien demam berdarah.

Dari hasil penelitian diketahui pasien yang dirawat di rumah sakit sekaligus konsumsi obat Cina untuk DBD ini, menunjukkan peningkatan jumlah trombosit yang lebih banyak daripada pasien yang tidak mengonsumsinya.

Begitupun dengan penelitian pada tikus yang diberikan angkak dan terjadi peningkatan hingga lebih dari 150 persen.

Tapi ketahuilah, ada beberapa efek samping dari konsumsi angkak yang perlu diwaspadai, seperti perut terasa tidak nyaman, sensasi panas di bagian atas perut dekat dada, peningkatan jumlah gas di perut, dan sakit kepala.

Karenannya angkak tidak boleh dikonsumsi untuk ibu hamil dan menyusui, karena dapat memengaruhi perkembangan janin dan kualitas air susu ibu.

Alangkah lebih baik konsultasikan lebih lanjut kepada dokter sebelum mengonsumsi obat Cina untuk DBD sebagai obat pendamping.

Baca Juga: Demam Berdarah Hingga Anemia, Obati Dengan Fufang Ejiao Jiang

Kapan Harus ke Dokter?

Pengobatan terhadap DBD perlu dilakukan sejak awal agar tidak menyebabkan kondisi serius, karena DBD berat dapat menyebabkan kematian.

Berikut ini beberapa tanda dari WHO untuk seseorang yang sudah harus memeriksakan diri ke dokter akibat penyakit DBD, yaitu:

- Sakit perut yang parah

- Muntah terus-menerus

- Pernapasan cepat

- Gusi atau hidung berdarah

- Kelelahan

- Kegelisahan

- Pembesaran hati

- Ada darah dalam muntahan atau tinja.

Jika seseorang mengalami gejala tersebut, maka diperlukan pemantauan ketat dan observasi selama 1-2 hari agar menemukan perawatan yang tepat. (*)

Baca Juga: Obat Cina An Chang Wan Dipercaya Bisa Sembuhkan Jerawat Membandel