GridHEALTH.id - Lebih waspada lagi, chiki ngebul ternyata bisa menyebabkan kebocoran lambung.
Jajanan chiki ngebul belakangan ini jadi sorotan.
Bukan tanpa alasan, lantaran dikabarkan memakan korban anak-anak.
Kabarnya, puluhan anak keracunan nitrogen cair yang keluar dari makanan chiki ngebul tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, ciki ngebul ini menyebabkan 28 orang anak-anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dan empat orang anak-anak di Kota Bekasi.
Baca Juga: Bahaya Perut Kembung Akibat Telat Makan, Cara Ini Bisa Mencegah dan Mengobatinya
Bahkan ada satu kasus cikbul yang mengalami gejala berat hingga perlu dirujuk dandirawat di RS karena sudah menyebabkan kerusakan saluran cerna.
Korban Ciki Ngebul atau Cikbul ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar dr Ryan Bayusantika Ristandi, SpPK,MMRS mengatakan ada sisa nitrogen cair terminum.
"(Korban) yang berusia 4 tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya," kata dr Ryan Bayusantika, Minggu(8/1/2023).
Ryan mengatakan kejadian ini terjadi di Kabupaten Tasikmalaya pada 15 November 2022.
Baca Juga: 7 Ciri Kanker Usus dan Lambung, Pahami Juga Cara Mengobatinya
Di Tasikmalaya katanya, terdapat 24 anak yang diperiksa seusai makan cikbul.
Dari angkat tersebut, 16 anak dinyatakan tidak bergejala, 7 anak bergejala, dan 1 anak bergejala berat sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
"Jadi yang 24 itu, 7 berubah gejalanya itu menjadi sakit perut dan pusing, itu diobservasi di puskesmas. 1 anak yang ke rumah sakit menjalani perawatan tapi tak berlangsung lama, dipulangkan setelah kondisinya dinyatakan sehat,"kata Ryan.
Ryan mengatakan kasus serupa terjadi di Kota Bekasi, dengan 4 anak yang diperiksa seusai mengonsumsi cikbul.
Dari angka tersebut, 1 anak dibawa ke RS Haji Jakarta karena mengalami peradangan pada bagian dinding ususnya.
Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit dengan CT scan, Klik di Sini Supaya Lebih Paham
Sedangkan 3 lainnya dinyatakan tidak bergejala.
"Di Jabar baru dua kabupaten dan kota yang melaporkan, yang pertama Kabupaten Tasikmalaya dan kedua Kota Bekasi, itu dari 27 kabupaten kota," ucap Ryan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, efek ngebul pada jajanan itu disebabkan oleh kandungan zat nitrogen cair.
Gejala keracunan nitrogen cair pada anak-anak, antara lain sakit perut yang teramat sangat, mual, muntah, dan perut bertambah besar.
Kemenkes meminta dinas kesehatan setempat dan rumah sakit segera melapor jika menemukan kasus keracunan makanan berasap mengandung nitrogen cair.
Baca Juga: Khusus Golongan Darah O yang Rentan Mengalami Infeksi, Ini Makanan yang harus Diperhatikan
Selain itu, nitrogen cair ini juga menyebabkan korban mengalami kebocoran lambung.
Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat Muzal Kadim membenarkan, zat berbahaya pada jajanan "chiki ngebul" adalah nitrogen cair.
Terkait gejala keracunan nitrogen cair pada anak, ia menyampaikan bahwa hal itu menunjukkan kebocoran lambung (perforasi).
"Dari gejala klinis dan hasil operasi satu anak memang menunjukkan adanya kebocoran (perforasi)," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023).
Muzal menjelaskan, zat tertentu yang bersifat korosif (membuat luka dan erosi) di lambung dan usus sebenarnya banyak ditemui sehari-hari.
Misalnya, pembersih toilet, air aki, dan lainnya, termasuk bahan kimia lain yang digunakan untuk usaha sehari hari.
Zat yang dimaksud juga termasuk nitrogen cair.
"Nitrogen cair yang juga sangat dingin sehingga dapat membuat erosi dan luka di lambung dan usus bila tertelan dalam bentuk cair meskipun sedikit," lanjut dia.
Segala efek samping yang ditimbulkan oleh nitrogen cair yang terkonsumsi juga bisa menyertai orang dewasa, tidak hanya anak-anak.
"Zat korosif bisa pada semua umur. Hanya pada anak mukosa ususnya lebih tipis dan lebih mudah bocor," sambung dia.
Maka dari itu, jangan sembarangan untuk mengonsumsi makanan berbahaya tersebut.(*)
Baca Juga: Bolehkah Penderita GERD Makan Ubi yang Dikenal Baik untuk Asam Lambung
Source | : | Tribunnews.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar