Stop, jangan lagi diundang atau mau diwawancara atas kejadian itu, ini dampaknya negatif," ujar Lita Gading berkomentar.
Selain itu ia pun menambahkan di kolom kementar, bahwa mengumbar air mata cukup di polisi saja.
"Tidak perlu mengumbar air mata berlebihan cukup saat di BAP polisi dan di dampingi pengacara jgn safari TV & podcast gini. Lebay aah tuuuh kan? Jd komen," tulis Lita Gading.
Terlepas dari itu semua, apa itu trauma?
Menurut American Psychological Association (APA), trauma adalah respons emosional terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, pemerkosaan, atau bencana alam.
Namun, seseorang mungkin mengalami trauma sebagai respons terhadap peristiwa apapun yang mereka anggap mengancam atau berbahaya secara fisik atau emosional.
Biasanya orang yang mengalami trauma akan merasakan berbagai emosi baik setelah kejadian maupun dalam jangka panjang.
Mereka mungkin merasa kewalahan, tidak berdaya, kaget, atau kesulitan memproses pengalaman mereka.
Trauma juga memiliki efek jangka panjang pada kesejahteraan seseorang, dan jika gejalanya menetap maka bisa berkembang jadi gangguan kesehatan jiwa yang disebut Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Reaksi langsung para penyintas selama trauma cukup rumit dan dipengaruhi oleh pengalaman sendiri, aksebilitas dukungan, dan penyembuh alami, kemampuan bertahan dan hidup serta dukungan orang terdekat.
Secara klinis, gaya respons kurang penting untuk melanjutkan aktivitas, mengatur emosi, hingga mempertahankan harga diri.
Sehingga orang yang mengalami trauma tak selalu harus mengungkapkan apa yang mereka rasakan, seperti yang dilakukan oleh Venna Melinda di televisi.