Baca Juga: 6 Faktor Risiko Kanker Serviks, Pil KB Bisa Menjadi Penyebab?
Faktor dari keterlambatan diagnosis salah satunya adalah karena penyakit ini pada tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun.
Selain itu, cakupan skrining juga masih terbilang cukup rendah akibat kurangnya pemahaman para wanita terkait kanker leher rahim.
"Fase awal menyerang tidak ada gejala, jadi mirip silent killer. Ditambah cakupan skrining juga masih rendah, masih lima persen," kata Kepala Divisi Pemasaran Domestik Bio Farma Fitri Puspadewi.
"Ini salah satunya karena kurangnya pengetahuan atau pemahaman masyarakat, khususnya kaum wanita untuk melakukan skrining, serta metode deteksi dini yang membuat wanita merasa kurang nyaman," tambahnya.
Alat Deteksi Dini Kanker Serviks
Perusahaan farmasi Bio Farma mengembangkan alat terbaru untuk mempermudah deteksi dini penyakit kanker ini.
Alat tersebut bernama CervisCAN, yang diklaim dapat memberikan kenyamanan bagi para wanita saat melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi DNA HPV, sehingga terlihat adanya risiko kanker serviks.
Bagaimana cara kerja CervisCAN? Alat ini bekerja dengan mendeteksi virus melalui sampel urin.
"Cara untuk mendeteksi dini kanker serviks ini juga mudah dan nyaman, yakni cukup melalui tes urin," ujarnya.
Menurutnya, penggunaan sampel urin untuk melihat kehadiran HPV DNA adalah metode skrining yang paling akurat.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa perangkat diagnosis berbasis ePCR ini mampu melakukan deteksi terhadap 14 jenis HPV yang berisiko tinggi menjadi penyebab kanker leher rahim. (*)
Baca Juga: Mengenal Jenis Vaksin Kanker, Ini yang Tengah Disiapkan Menkes Budi Jadi Vaksin Wajib