Find Us On Social Media :

Deteksi Dini Kanker Serviks dari Urin, BioFarma Luncurkan ServisCAN, Bagaimana Cara Kerjanya?

Pasien kanker leher rahim atau serviks sering datang saat sudah masuk stadium lanjut. Karenanya deteksi dini melalui urine penting dan membantu.

GridHEALTH.id - Kanker serviks merupakan masalah kesehatan serius dengan angka kejadian yang cukup tinggi di Indonesia.

Berdasarkan data GLOBOCAN 2020, kanker serviks ini berada di urutan kedua setelah kanker payudara.

Tercatat ada sekitar 36.633 kasus baru dan menyebabkan sebanyak 21.003 kasus kematian.

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks

Menurut National Cancer Institute, kanker serviks adalah tumbuhnya sel kanker di serviks atau leher rahim.

Sebelum menjadi kanker, sel-sel yang ada di organ tersebut mengalami perubahan yang disebut dengan displasia.

Baca Juga: Berhasil Berjuang Melawan Kanker Serviks, Inilah Makanan Dihindari Titiek Puspa juga Oleh Jiwa yang Dilakukannya

Lama-kelamaan, pertumbuhan sel yang tidak normal tersebut akan menjadi kanker dan menyebar lebih dalam ke leher rahim maupun area di sekitarnya.

Penyebab kanker serviks yang utama adalah human papillomavirus (HPV) yang bisa ditularkan dari pasangan saat berhubungan intim.

American Cancer Society mengingatkan, kanker yang terdeteksi dini akan memperbesar kesuksesan dari pengobatan yang dilakukan.

saat ini kebanyakan wanita datang ke rumah sakit dengan status kanker leher rahim sudah masuk stadium lanjut.

"Deteksi sedini mungkin membantu kaum wanita mendapatkan penanganan lanjut," kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana, dikutip dari TribunJabar, Senin (23/1/2023).

"Karena selama ini pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi stadium lanjut," sambungnya.

Baca Juga: 6 Faktor Risiko Kanker Serviks, Pil KB Bisa Menjadi Penyebab?

Faktor dari keterlambatan diagnosis salah satunya adalah karena penyakit ini pada tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun.

Selain itu, cakupan skrining juga masih terbilang cukup rendah akibat kurangnya pemahaman para wanita terkait kanker leher rahim.

"Fase awal menyerang tidak ada gejala, jadi mirip silent killer. Ditambah cakupan skrining juga masih rendah, masih lima persen," kata Kepala Divisi Pemasaran Domestik Bio Farma Fitri Puspadewi.

"Ini salah satunya karena kurangnya pengetahuan atau pemahaman masyarakat, khususnya kaum wanita untuk melakukan skrining, serta metode deteksi dini yang membuat wanita merasa kurang nyaman," tambahnya.

Alat Deteksi Dini Kanker Serviks

Perusahaan farmasi Bio Farma mengembangkan alat terbaru untuk mempermudah deteksi dini penyakit kanker ini.

Alat tersebut bernama CervisCAN, yang diklaim dapat memberikan kenyamanan bagi para wanita saat melakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi DNA HPV, sehingga terlihat adanya risiko kanker serviks. 

Bagaimana cara kerja CervisCAN? Alat ini bekerja dengan mendeteksi virus melalui sampel urin.

"Cara untuk mendeteksi dini kanker serviks ini juga mudah dan nyaman, yakni cukup melalui tes urin," ujarnya.

Menurutnya, penggunaan sampel urin untuk melihat kehadiran HPV DNA adalah metode skrining yang paling akurat.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa perangkat diagnosis berbasis ePCR ini mampu melakukan deteksi terhadap 14 jenis HPV yang berisiko tinggi menjadi penyebab kanker leher rahim. (*)

Baca Juga: Mengenal Jenis Vaksin Kanker, Ini yang Tengah Disiapkan Menkes Budi Jadi Vaksin Wajib