GridHEALTH.id - Istilah prediabetes mungkin masih cukup asing di telinga.
Tapi sebenarnya prediabetes dan tanda-tandanya penting untuk diketahui.
Jika terdeteksi sejak awal, maka bisa dilakukan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko dari kondisi yang lebih serius.
Apa Itu Prediabetes?
Dilansir dari Siloam Hospitals, yang dimaksud prediabetes adalah situasi di mana kadar gula darah naik, tapi belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes.
Ini merupakan kondisi tubuh yang menandakan sensitivitas insulin sudah mulai menurun.
Pada prediabetes, kadar gula darah puasa di angka 100-125 mg/dL.
Sedangkan jika orang sudah mengalami diabetes, maka kadar gula darah puasa akan mencapai 126 mg/dL atau bahkan lebih.
Penyebab dari kondisi ini tak lain disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat mengelola glukosa dengan baik.
Meskipun pankreas telah memproduksi insulin yang cukup agar proses pengolahan glukosa bisa berjalan dengan baik.
Sehingga, glukosa yang seharusnya masuk ke sel tubuh dan menjadi energi, malah menumpuk di aliran darah.
Selain itu, prediabetes juga dipengaruhi oleh faktor genetik seseorang dari keluarganya.
Baca Juga: Diabetes Terasa Parah di Tangan dan Kaki, Jadi Tanda Kerusakan Saraf
Apa Saja Tanda Prediabetes?
Melansir Diabetes.co.uk, kondisi ini umumnya tidak menyebabkan gejala apapun sampai orang yang mengalaminya terdiagnosa diabetes.
Namun, ada beberapa kondisi yang bisa mengarah ke kondisi ini meliputi:
1. Sering bolak-balik ke toilet, terutama pada malam hari
2. Tubuh jadi mudah lelah, karena tidak memiliki glukosa yang cukup untuk menghasilkan energi
3. Berat badan turun meskipun sedang tidak berdiet
4. Luka yang ada di tubuh butuh waktu lebih lama untuk bisa sembuh
5. Pandangan kabur
6. Mengalami kehausan yang ekstrem.
Untuk bisa memastikannya, perlu melakukan serangkaian pemeriksaan oleh dokter.
Pemeriksaan tersebut meliputi tes toleransi glukosa oral yang dengan syarat berpuasa dahulu dan setelahnya diberikan minuman gula khusus.
Ada pula tes gula darah puasa (GDP) yang dilakukan 8 jam saat perut kosong dan tes hemoglobin A1c (HbA1c). (*)
Baca Juga: Segera Obati Asam Urat Supaya Terhindar dari 5 Komplikasi yang Menyeramkan Ini