"Kanker serviks pada awal banyak tidak memberikan tanda-tanda yang jelas. Tanda yang sering terlihat adalah keputihan yang terus-menerus, ditambah adanya pendarahan di luar waktu menstruasi," ujarnya kepada GridHEALTH.id, Selasa (31/1/2023).
Apabila kondisinya sudah lebih lanjut, maka akan terjadi keluhan-keluhan yang membuat seorang wanita sangat tidak nyaman.
"Yang berat ditambah dengan tanda nyeri karena adanya penekanan organ-organ di sekitarnya, pembesaran perut karena massa kanker," jelasnya.
Upaya Mencegah Kanker Serviks
Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa kanker serviks termasuk dalam penyakit yang dapat dicegah.
Nadia Tarmizi menjelaskan, pencegahan dapat dilakukan baik bagi wanita yang belum menikah dan sudah menikah atau aktif secara seksual.
"Untuk yang belum menikah vaksinasi HPV," ujarnya.
Vaksin HPV sudah bisa didapatkan sejak anak perempuan memasuki usia remaja.
Vaksinasi juga bisa diberikan saat dewasa, apabila saat kecil belum mendapatkannya sama sekali atau belum lengkap.
Batasan usia seorang wanita dewasa menerima vaksin HPV adalah 26 tahun. Jika lebih dari itu, maka perlu berkonsultasi terlebih dulu.
Sementara untuk wanita yang sudah menikah, upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan IVA alias Inspeksi Visual dengan Asam Asetat.
"Untuk yang sudah menikah diharapkan pemeriksaan IVA setiap 3 tahun sekali, terutama pada usia 30 - 50 tahun, jangan berganti-ganti pasangan," jelasnya.
IVA adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengoleskan asam asetat ke leher rahim.
Jika hasilnya menunjukkan bercak putih, maka ada risiko terjadi displasia yang bila dibiarkan akan menjadi kanker leher rahim. (*)
Baca Juga: Siapa Saja yang Berisiko Terkena Kanker Serviks? Wanita Perokok Hati-hati