Find Us On Social Media :

Efek Skoliosis Pada Ibu Hamil, Cegah dengan 3 Hal Berikut Ini

Ibu hamil skoliosis kerap merasakan nyeri punggung karena kondisi tulang belakang abnormal.

GridHEALTH.id - Perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami skoliosis, dibandingkan laki-laki.

Skoliosis merupakan kondisi yang menyebabkan tulang belakang bengkok tidak normal dan membentuk huruf "C" atau "S".

Rata-rata kasusnya terdiagnosis saat seseorang memasuki masa pubertas. Sampai saat ini, penyebab pasti dari kondisi ini masih belum diketahui.

Dikutip dari laman Ciputra Hospital, posisi duduk, postur tubuh yang kurang tepat, atau membawa beban yang berat tidak ada bukan penyebab skoliosis.

Efek Skoliosis Pada Kehamilan

Ibu dapat menjalani kehamilan tanpa ada masalah. Namun, pada kondisi tertentu di mana sudah sangat parah, kerap timbul ketidaknyamanan yang membutuhkan perhatian khusus.

Baca Juga: Terasa Pusing Saat Puasa di Awal Ramadan, Begini Cara Mengatasinya dengan Mudah

Mengutip Scoliosis SOS Clinic, kehamilan dan masalah tulang belakang ini bisa menyebabkan gangguan yang berarti pada seorang wanita.

Perkembangan janin di dalam kandungan dapat meningkatkan beban pada tulang belakang dan ini dapat menyebabkan skoliosis selama kehamilan berkembang pesat.

Tak hanya itu, ibu hamil skoliosis juga akan lebih rentan mengalami sakit punggung. Saat bayi tumbuh, beban tambahan memengaruhi postur ibu dan otot perut bekerja keras untuk memertahakan postur netral.

Otot-otot perut meregang saat bayi tumbuh, mengurangi keefektifannya dalam mempertahankan postur netral.

Akibatnya, ketegangan tambahan terjadi pada otot-otot yang sejajar dengan tulang belakang.

Seperti pada kehamilan tanpa skoliosis, kunci utama untuk mengatasi sakit punggung adalah dengan menjaga inti tubuh tetap kuat dan mempertahankan tingkat kebugaran.

Baca Juga: Chelsea Boneka Barbie Skoliosis, Kondisi Apa Itu Sebenarnya?

Pada kondisi skoliosis yang parah, melahirkan secara prematur terkadang juga disarankan. Ini karena pertumbuhan bayi di kandungan akan meningkatkan masalah pada pernapasan.

Menyebabkan ibu hamil lebih sering men galami sesak napas, bahkan setelah mendapatkan bantuan non-invasif seperti penggunaan ventilator.

Skoliosis pada kehamilan juga mengakibatkan posisi bayi tidak sesuai, di mana kepala tidak berada di bawah melainkan melintang, sehingga diperlukan operasi caesar.

Mencegah Ketidaknyamanan Saat Hamil

Meski ada risiko ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan oleh ibu hamil dengan skoliosis, tapi tenang, karena teradapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah hal tersebut.

1. Perhatikan postur tubuh: Saat beridiri, gunakan sikap lebar yang nyaman untuk mendapat dukungan terbaik.

Jika harus beridir lama, istirahatkan satu kaki di bangku yang rendah atau luangkan lebih banyak waktu untuk beristirahat.

Baca Juga: Tongue Tie dan Lip Tie pada Anak, Bolehkah Dilakukan Operasi? Ini Pertimbangannya

2. Berolahraga: Dilansir dari Mayo Clinic, ibu hamil dapat memasukkan olahraga ringan ke dalam aktivitas hariannya untuk meredakan nyeri punggung.

Jenis olahraga yang baik dilakukan saat hamil yakni jalan kaki atau olahraga air seperti berenang.

3. Angkat beban dengan benar: Bila harus mengangkat barang, posisikan tubuh dengan baik. Jongkok dan angkat dengan menggunakan kaki.

Jangan membungkukan pinggang dan penting juga untuk mengetahui batasan diri. Jika terasa sulit, jangan ragu meminta bantuan.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan agar skoliosis tidak mengganggu kehamilan. (*)

Baca Juga: Seperti Ini Penanganan Skoliosis Pada Anak, Sempat Dirasakan oleh Putri Uya Kuya hingga Merasa Minder