GridHEALTH.id - Perhatikan apakah buah hati kita memiliki bahu yang tidak rata, dengan satu bahu tampak lebih tinggi dari yang lain? Atau tulang belakang melengkung aneh yang terlihat seperti alfabet S?
Ini adalah beberapa gejala skoliosis, suatu kondisi medis yang umumnya menyerang anak-anak dan remaja, terutama anak perempuan.
Prevalensi skoliosis adalah yang tertinggi selama tahun-tahun percepatan pertumbuhan, antara usia 9 dan 15 tahun. Skoliosis juga menyerang orang dewasa, tetapi lebih jarang terjadi.
Pada skoliosis, tulang belakang yang biasanya lurus melengkung dari sisi ke sisi karena kelainan bentuk pada tulang. Deformitas dapat bersifat bawaan, hadir sejak lahir, atau dapat berkembang selama tahun-tahun pertumbuhan. Paling sering, tidak ada penyebab yang diketahui, dan kondisi ini kemudian disebut "skoliosis idiopatik".
“Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang, dan tidak boleh disamakan dengan postur tubuh yang buruk, yang umumnya dikaitkan dengan lemahnya otot tulang belakang,” kata Dr Guo Chang Ming, Konsultan Senior, Departemen Bedah Ortopedi, Rumah Sakit Umum Singapura (SGH).
Berbagai jenis skoliosis, menurut Dr Guo adalah sebagai berikut;
- Skoliosis idiopatik: Ini paling sering menyerang anak-anak di atas usia 10 tahun ketika disebut sebagai skoliosis remaja.
Jenis skoliosis ini juga dapat menyerang anak-anak di bawah usia 3 tahun (skoliosis infantil) dan anak-anak antara 3-10 tahun (skoliosis remaja).
- Skoliosis kongenital: Muncul saat lahir dan disebabkan oleh kelainan tulang.
Baca Juga: 5 Olahraga Aman Untuk Penderita Skoliosis, Tak Menimbulkan Risiko
Baca Juga: 3 Titik Pijatan Akupresur Untuk Mengatasi Tekanan Darah Tinggi
- Skoliosis neuromuskular: Disebabkan oleh kelainan pada otot atau saraf, dan sering terlihat pada pasien dengan spina bifida atau cerebral palsy.
Source | : | WebMD,Gridhealth.id,Singapore Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar