GridHEALTH.id - Belakangan ini ramai diperbincangkan soal kasus pelecehan seksual terhadap 17 anak.
Bahkan, yang mengejutkannya lagi ketika pelaku pelecehan seksual terhadap anak tersebut adalah seorang wanita.
Wanita berinisial NT (25), pemilik rental PlayStation (PS), di Kota Jambi ini diduga melakukan kejahatan tersebut.
Aksi pencabulan pelaku dilakukan dengan meminta korban yang masih anak-anak itu menyentuh bagian tubuh dari pelaku.
“Si pelaku nyuruh anak-anak ini untuk menyentuh payudaranya si pelaku sendiri,” ujar Eff, salah satu orang tua korban dikutip dari Kompas.com (5/2/2023).
Baca Juga: Pelecehan Seksual Diduga Terjadi pada Dikta Seusai Manggung di Sarinah, Apa Efeknya bagi Psikis?
Selain itu, pelaku juga meminta korban untuk mengintip saat pelaku berhubungan intim dengan suami.
Korban juga dipaksa untuk menonton film dewasa yang sudah pelaku siapkan.
Fakta Kasus Pencabulan Pemilik Rental PS
Korban pelecehan
Melansir dari Kompas.com, jumlah korban dalam kasus pencabulan yang dilakukan pelaku ini sebanyak 17 anak.
Korban terdiri dari 6 korban anak-anak perempuan dan 11 anak laki-laki.
Baca Juga: Apakah Vaksin HPV Tetap Efektif untuk Orang yang Sudah Aktif Secara Seksual? Ini Kata Ahli
Korban perempuan diminta untuk mengintip saat pelaku berhubungan intim dengan suami.
Modus pelaku
Untuk melancarkan aksinya, pelaku mengiming-imingi korban bisa bermain PS gratis di tempat pelaku.
Sebelumnya NT meminta korban untuk memegang organ intimnya, NT memberi iming-iming kepada korban akan diberi main PS gratis.
Korban syok
Dari pendampingan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Jambi, diketahui bahwa para korban pencabulan bos rental PS mengalami syok.
Kepala UPTD PPA Jambi, Asi Noprini, mengatakan pihaknya mengkhawatirkan korban mengalami kerusakan mental di kemudian hari.
“Takutnya nanti berdampak negative ya. Makanya ibu bilang ada sebagian anak sudah ditampakkannya, sebagian ada yang takut, ada yang neggak tidur karena disuruh melakukan hal yang tidak wajar ya,” Ujar Asi.
“Namun ada sebagian yang belum kelihatan tapi enggak bisa dipastikan bahwa anak ini tidak akan mengalami trauma,” lanjutnya.
Kelainan Seksual
Dugaan kelainan seksual yang dialami NT jadi salah satu penyebabnya.
Preferensi seksual setiap orang bisa berbeda-beda, tetapi bisa dikatakan normal bila tidak sampai mengganggu kehidupan pribadi dan sosial, atau melanggar norma dan hukum.
Baca Juga: Jenis-jenis Pelecehan Seksual yang Bisa Dialami Pria, Ada yang Pernah Mengalami?
Melansir dari mentalhelp.net, kelainan seksual dicirikan sebagai masalah berkelanjutan dengan kesenangan, hasrat, atau fungsi seksual yang menyebabkan kesusahan.
Ada berbagai macam kondisi yang dapat digolongkan sebagai kelainan seksual.
Ini termasuk dalam empat kategori: gangguan hasrat, gangguan gairah, gangguan orgasme, dan gangguan rasa sakit.Kelainan seksual tidak jarang terjadi, dengan satu studi tahun 2000 menemukan bahwa gangguan tersebut berdampak pada 43% wanita dan 31% pria.
Namun, orang dapat merasa malu untuk mendiskusikan masalah seksual dengan profesional kesehatan, membuat gangguan ini cenderung tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Berbagai jenis kelainan seksual meliputi:
1. Fetishisme: Fantasi yang merangsang secara seksual yang berulang dan intens yang melibatkan benda-benda mati
2. Pedofilia: Fantasi dan dorongan yang membangkitkan secara terus-menerus yang melibatkan aktivitas seksual dengan anak atau anak-anak praremaja
3. Paraphilia: Ketertarikan seksual yang melibatkan situasi atau aktivitas yang tidak biasa
4. Gangguan hasrat seksual hipoaktif (HSDD): Sedikit atau tidak ada minat untuk memikirkan atau berhubungan seks
5.Gangguan gairah genital: Gairah seksual yang tidak diinginkan yang tidak berkurang dengan orgasme
6. Gangguan orgasme: Ketidakmampuan untuk orgasme, atau orgasme yang tertunda atau kurang intens dari yang diinginkan
7. Disfungsi ereksi (DE): Kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi selama hubungan seksual
8. Ejakulasi dini: Orgasme yang terjadi lebih awal dari yang diharapkan atau diinginkan seseorang selama hubungan seksual
9. Vaginismus: Ketidakmampuan mengendurkan otot-otot vagina untuk memungkinkan hubungan seksual
Perawatan terbaik untuk kelainan seksual tergantung pada jenis gangguan itu.
Seorang profesional perawatan kesehatan dapat mengidentifikasi penyebab gangguan dan pilihan pengobatan yang memungkinkan.
Jenis pengobatan dapat meliputi:
- Pengobatan
- Perawatan medis
- Alat bantu mekanik
- Terapi
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Tinggi, Mengapa Banyak Korban Enggan Lapor?
- Perawatan perilaku
- Pendidikan dan komunikasi
Pasangan dari seseorang yang didiagnosis dengan kelainan seksual, harus berusaha untuk tidak menghakimi saat mendiskusikan kondisi tersebut.
Berfokuslah untuk menerima orang seutuhnya, bukan hanya kemampuan seksual seseorang.
Jika orang tersebut belum mendapatkan bantuan, dorong mereka untuk berbicara dengan profesional.
Ahli urologi dan psikiater adalah spesialis lain yang sering membantu gangguan seksual.
Baca Juga: Ketahui Jenis Pelecehan Seksual, Diduga Dialami Putri Candrawati