Pengaruh KDRT Bagi Wanita
Melansir dari psychologytoday.com, Kekerasan dalam rumah tangga dapat bersifat fisik atau psikologis, dan dapat memengaruhi siapa pun dari segala usia, jenis kelamin, ras, atau orientasi seksual.
Ini mungkin termasuk perilaku yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti, menyakiti secara fisik, atau mengendalikan pasangan.
Meskipun setiap hubungan berbeda, kekerasan dalam rumah tangga biasanya melibatkan dinamika kekuatan yang tidak setara di mana salah satu pasangan mencoba untuk menegaskan kendali atas yang lain dengan berbagai cara.
Penganiayaan seringkali meninggalkan bekas fisik, mulai dari memar dan patah tulang hingga sesak napas dan gemetar yang tidak disengaja.
Korban pelecehan juga dapat menderita efek emosional dan psikologis jangka pendek dan jangka panjang, termasuk perasaan bingung atau putus asa, depresi, kecemasan, serangan panik, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Agar tidak terjadi sesuatu hal yang buruk, korban KDRT perlu untuk melakukan beberapa hal ini.
Melansir dari healthshots.com, berikut ini beberapa sikap yang perlu dilakukan untuk korban kdrt.
1. Sadari hubungan yang sudah tidak sehat
Langkah pertama dan terpenting adalah menyadari bahwa hubungan kasar.
Pasalnya, kekerasan dalam rumah tangga mungkin tidak selalu melibatkan serangan fisik, kebanyakan korban tidak dapat mengenali pola relasional semacam itu.
2. Berani mengungkapkan dan berusaha mencintai diri sendiri