Bahan kimia berbahaya juga menyebabkan beberapa kasus keracunan makanan.
Pertolongan Pertama Keracunan
Melansir dari MayoClinic, keracunan makanan biasanya menyebabkan muntah hingga diare.
Baca Juga: Awas! Wabah Virus Marburg Melanda di Afrika, WHO; Kematian 88 Persen
Sehingga tenaga medis perlu mengetahui lebih lanjut gejala yang dirasakan tubuh, makanan atau minuman yang dikonsumsi terkahir, obat yang tengah dikonsumsi, hingga destinasi perjalanan terkahir.Satu hal yang harus diketahui, saat keracunan kita seringkali tidak mudah mendapatkan pertolongan medis cepat.
Karenanya penting untuk bisa melakukan pertolongan pertama mandiri pada keracunan.
1. Penggantian cairan--> Minum yang banyak
Cairan dan elektrolit menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh kita.Elektrolit sendiri termasuk mineral seperti natrium, kalium, dan kalsium.
Setelah muntah atau diare sangat penting untuk mengganti cairan agar terhindar dari dehidrasi.Jadi minum banyak air putih, atau disandingi dengan minuman olahraga, hingga jus buah.
2. Mengonsumsi Probiotik
Perawatan yang satu ini bisa menggantikan bakteri baik pada sistem pencernaan Anda.Biasanya kita bisa menemukan probiotik instan dalam yoghurt.
3. Istirahatkan perut
Setelah mencoba memenuhi cairan tubuh, bisa istirahatkan perut sambil menunggu rasa lapar kembali datang.
Baca Juga: 3 Cara Hukuman Mati, Mana yang Paling Manusiawi dan Menyakitkan?
Bbisa mencoba makan jika rasa lapar sudah datang, cobalah beberapa makanan yang mudah dicerna seperti roti, nasi, hingga pisang.Berhenti makan jika merasa rasa sakit muncul kembali di dalam perut.Jika gejala terus meningkat setelah 48 jam keracunan makanan, perlu menghubungi tenaga medis untuk pengobatan lebih lanjut.Setelah mendapatkan pengobatan pun dianjurkan untuk menghindari beberapa makanan dan minuman ini untuk beberapa saat.Seperti minuman berkafein, alkohol, nikotin, hingga makanan yang terlalu berlemak dan berbumbu tinggi.Sebagai informasi, pemeriksaan lebih lanjut oleh layanan kesehatan biasanya membutuhkan beberapa sampel.Sampel itu semua untuk diteliti supaya dokter bisa menegakan diagnosa penyebab keracunan. Dengan demikian bisa mendapatkan terapi penanganan keracunan yang dialami dengan tepat.
Sempel pada kasus keracunan nasi boks di cililin, tenaga kesehatan perlu memeriksa dan meneliti nasi boks tersebut.(*)
Baca Juga: 3 Cara Hukuman Mati, Mana yang Paling Manusiawi dan Menyakitkan?