Find Us On Social Media :

Apa Itu Hiperlaktasi, Benarkah Bisa Sebabkan Mastitis yang Merupkaan Momok Bagi Ibu Menyusui

Ilustrasi hiperlaktasi pada ibu menyusui

GridHealth.id - Hiperlaktasi atau biasanya disebut ASI berlebih bisa disebabkan oleh banyak hal.

Hiperlaktasi biasanya terjadi di awal menyusui dan menyebabkan payudara ibu penuh dan "bocor", sehingga tidak terasa melunak setelah menyusui.

Biasanya kondisi ini juga berbarengan dengan nyeri payudara, pembengkakan parah, hingga pengeluaran ASI yang menyakitkan.

Kelebihan pasokan ASI bisa membuat menyusui jadi lebih sulit.

Selain itu semburan ASI selama menyusui juga bisa terlalu kuat dan menyebabkan bayi tersedak dan batuk.

Baca Juga: Bidan di Bekasi Temukan Bayi Raksasa, Usia 16 Bulan Berat Badannya 26,9 kilogram, Tidak ASI

Selain itu, hiperlaktasi dapat menyebabkan berat badan bayi bertambah terlalu banyak.

Tapi bisa, lo, membuat bayi lebih rewel saat menyusu, kesulitan mempertahankan pelekatan, hingga bersikap tak tertarik saat menyusu.

Jika seorang wanita mengalami hiperlaktasi maka ada baiknya untuk konsultasi dengan konsultan laktasi.

Akan ada beberapa saran yang diberikan untuk menghentikan hiperlaktasi.

Biasanya hiperlaktasi bisa berhenti dalam beberapa minggu tergantung dengan perawatannya.

Baca Juga: Viral Bayi Meninggal Usai Minum Jamu Kencur dan Kecipir, Dokter Ingatkan Hanya Boleh Minum ASI