Bisakah Otak Bekerja 100 Persen?
Terdapat klaim yang sudah dipercayai oleh banyak orang terkait fungsi kerja otak. Disebutkan bahwa otak manusia hanya mampu bekerja sebesar 10 persen.
Mengutip Medical News Today, menurut ahli saraf Barry Gordon di Scientific American, hal tersebut hanyalah mitos. Ia menjelaskan, bahwa otak sebenarnya selalu dalam posisi aktif.
Mitos otak hanya bekerja 10 persen juga dibantah dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Human Neuroscience.
Para peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar otak kita digunakan hampir sepanjang waktu, bahkan ketika seseorang melakukan tindakan yang sangat sederhana.
Dikutip dari Psychology Today (19/2/2021), memang benar menggunakan lebih dari 10 persen neuron di kepala.
Tapi, totalnya juga mungkin kurang dari 100 persen. Ini berkaitan dengan fakta sulitnya mengukur aktivitas dengan resolusi tinggi di banyak neuron.
Yohan John yang merupakan Research Assistant Professor di Boston University mengatakan, membuat otak bekerja 100 persen sama saja seperti menginjak pedal rem dan gas bersamaan.
Ini bukan merupakan ide yang bagus, karena terlalu banyak neuron rangsangan yang aktif secara bersamaan menurutnya justru berbahaya.
Hiperaktivitas kelompok neuro dikaitkan dengan epilepsi dan gangguan neurologis lainnya.
Epilepsi adalah salah satu dari gangguan neurologis, yang menyebabkan aktivitas otak menjadi tidak normal.
Orang yang mengalaminya, berisiko mengalami kejang dan bahkan terkadang kehilangan kesadaran. (*)
Baca Juga: Bagian Otak Mana yang Sensitif Terhadap Hubungan Seksual?