Find Us On Social Media :

Mengejutkan, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Bila Otak Bekerja 100 Persen!

Otak tidak optimal bekerja 100 persen.

GridHEALTH.id - Otak merupakan organ tubuh manusia yang paling terpenting dan mempunyai peran yang besar.

Saat sedang mengerjakan sesuatu, tak jarang berharap otak dapat digunakan secara maksimal atau 100 persen.

Namun, apa yang terjadi apabila otak bekerja 100 persen? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.

Cara Otak Bekerja

Otak merupakan organ kompleks yang mengendalikan pikiran, ingatan, emosi, sentuhan, keterampilan motorik, hingga setiap proses tubuh.

Melansir John Hopkins Medicine, otak orang dewasa rata-rata mempunyai berat sekitar 3 pon atau 1,3 kilogram.

Ini terdiri dari 60% lemak, 40% kombinasi dari air, protein, karbohidrat, dan juga garam. Otot bukan merupakan otot. Berisi pembuluh darah dan saraf, termasuk neuron dan sel glial.

Disebutkan sebelumnya, bahwa otak mempunyai peran yang besar dalam proses dan fungsi tubuh manusia.

Otak bekerja dengan cara mengirim dan menerima sinyal kimia serta listrik ke seluruh tubuh. Sinyal yang berbeda mengontrol proses yang berbeda.

Otak nantinya akan menafsirkan masing-masing sinyal tersebut. Sehingga, seseorang bisa merasakan lelah, sakit, dan lainnya.

Beberapa pesan disimpan dalam otak, sementara yang lainnya disampaikan melalui tulang belakang dan melintasi jaringan saraf tubuh yang luas ke ekstremitas yang jauh.

Untuk melakukannya, sistem saraf pusat bergantung pada miliaran neuron atau sel-sel saraf.

Baca Juga: Sakit Kepala, Badan Bagian Kiri Lemas, Gejala Stroke Stroke yang Dialami Iwet Ramadhan karena Pendarahan di Selaput Otak

Bisakah Otak Bekerja 100 Persen?

Terdapat klaim yang sudah dipercayai oleh banyak orang terkait fungsi kerja otak. Disebutkan bahwa otak manusia hanya mampu bekerja sebesar 10 persen.

Mengutip Medical News Today, menurut ahli saraf Barry Gordon di Scientific American, hal tersebut hanyalah mitos. Ia menjelaskan, bahwa otak sebenarnya selalu dalam posisi aktif.

Mitos otak hanya bekerja 10 persen juga dibantah dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Human Neuroscience.

Para peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar otak kita digunakan hampir sepanjang waktu, bahkan ketika seseorang melakukan tindakan yang sangat sederhana.

Dikutip dari Psychology Today (19/2/2021), memang benar menggunakan lebih dari 10 persen neuron di kepala.

Tapi, totalnya juga mungkin kurang dari 100 persen. Ini berkaitan dengan fakta sulitnya mengukur aktivitas dengan resolusi tinggi di banyak neuron.

Yohan John yang merupakan Research Assistant Professor di Boston University mengatakan, membuat otak bekerja 100 persen sama saja seperti menginjak pedal rem dan gas bersamaan.

Ini bukan merupakan ide yang bagus, karena terlalu banyak neuron rangsangan yang aktif secara bersamaan menurutnya justru berbahaya.

Hiperaktivitas kelompok neuro dikaitkan dengan epilepsi dan gangguan neurologis lainnya.

Epilepsi adalah salah satu dari gangguan neurologis, yang menyebabkan aktivitas otak menjadi tidak normal.

Orang yang mengalaminya, berisiko mengalami kejang dan bahkan terkadang kehilangan kesadaran. (*)

Baca Juga: Bagian Otak Mana yang Sensitif Terhadap Hubungan Seksual?