Find Us On Social Media :

David Tidak Mengalami Diffuse Axonal Injury, Dokter Tak Bisa Memastikan Pasien Dapat Kembali ke Kondisi Prima Seperti Sediakala

Kondisi David terkini, korban kekerasan dari Mario anak pejabat pajak.

GridHEALTH.id - Kasus kekerasan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) terhadap korban Cristalino David Ozora, kini semakin menjadi perhatian masyarakat.

Selain karena kasusnya, juga menyerat nama ayah dari Mario yang merupakan pejabat di kantor Pajak.

Juga kondisi kesehatan korban dalam hal ini pasien atas nama Cristalino David Ozora, tidak luput dari perhatian masyarakat Indonesia.

Sebab kekerasan yang dialami pasien tidak ringan, sampai membuatnya koma.

Bahkan beberapa waktu lalu ramai diberitakan jika Cristalino David Ozora mengalami Diffuse Axonal Injury.

Baca Juga: Hanya BPJS Kesehatan yang Punya, Cukup dengan KTP Berobat Gratis

Mengenai apa itu Diffuse Axonal Injury bisa diklik di SINI.

Dari keterangan tim dokter yang menangani pasien, diperoleh penjelasan, ternyata pasien tidak mengalami Diffuse Axonal Injury.

Kalau koma setelah tindak kekerasan yang dialaminya benar.

Menurut Koordinator Tim ICU RS Mayapada Kuningan, dr. Franz Pangalila, tempat dirawatnya pasien, masih terlalu dini untuk menyebut David mengalami Diffuse Axonal Injury (DAI).

"Dari mana itu DAI? Itu ada kriteria dan tidak gampang menyebut langsung DAI, itu terlalu teledor kalau ngomong DAI, dasarnya apa?," kata dr. Franz.

Baca Juga: Pengganti PeduliLindungi, SATUSEHAT Mobile Memantau Kesehatan Tiap Individu RealTime

Pasien David Tidak Menggunakan Alat Bantu Pernapasan

Hingga saat inu menurut dr. Frans mengatakan,pasien atas nama  David masih perlu observasi sangat ketat.

Kabar baiknya, dibandingkan 4-5 hari yang lalu, kesadaran sudah lebih baik

Hal itu disampaikannya langsung dalam konferensi pers di RS Mayapada yang ditayangkan di YouTube Kompas TV (28/2/2023).

Dalam kesempatan yang sama, dr. Frans menjelaskan, pada umumnya, kesadaran orang normal berdasarkan glasgow coma scale (GCS) adalah di tingkatan 15.Sedangkan, pasien atasnama David saat pertama kali dirawat di RS Mayapada berada di angka empat.

Baca Juga: 5 Cara Alami Atasi Ambeien Tanpa Perlu Langsung Minum Obat-obatan

Ajaibnya selama beberapa hari dirawat, David telah mencapai poin delapan untuk tingkat kesadarannya. "Perkembangan itu sangat signifikan, terjadi dalam jangka waktu 4-5 hari," papar dr. Frans yang juga mengatakan bahwa david tidak memakai alat bantu pernapasan.

Spesialis Bedah Saraf Rumah Sakit Mayapada Kuningan, dr. Gibran Aditara Wibawa mengatakan David telah melewati fase koma selama lima hari dirawat."Anak David sudah keluar dari stages of coma, sudah keluar, improve sekali," kata Gibran kepada wartawan di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2023).Gibran menyebut saat masuk ke Rumah Sakit Mayapada, kondisi David memang bisa dibilang cukup memprihatinkan.Namun, lanjut Gibran, hingga kini kondisi David sudah berangsur membaik.

Baca Juga: Mencegah Terjadinya Kurap, Salah Satunya dengan Rajin Bersihkan Badan

"Mendatangi rumah sakit dalam posisi yang kondisi koma. Tapi saat ini sudah sangat improve, sudah keluar dari posisi koma, kira-kira seperti itu," ucapnya.

Kemungkinan Keselamatan David

walau progres kesadarannya cepat dan baik, dr. Frans menyatakan pihaknya tidak dapat memastikan David akan kembali dalam kondisi prima seperti sediakala.Ia mengungkapkan, pihaknya akan terus memantau kondisi David agar lebih baik ke depannya.

Disampaikan juga, pihaknya tidak bisa mengungkapkan lebih detil terkait penanganan yang dilakukan rumah sakit kepada David.

Intinya kini pasien atasnama David masih memerlukan perawatan yang intensif untuk proses pemulihannya."Kita berharap kedepannya makin lebih membaik lagi. Mau sampai kapan itu belum dapat kita pastikan ini yang sangat penting," kata dr. Franz di RS Mayapada Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2023).(*)

Baca Juga: Mencegah Asam Lambung Kambuh dengan Teknik Mengator Pola Makan