GridHEALTH.id - Pasangan bisa mempelajari bagian otak yang sensitif terhadap hubungan intim.
Berhubungan intim dapat membumbui rasa kesenangan dan kegembiraan yang manis, menghilangkan stres dan kekhawatiran.
Melansir dari medicalnewstoday.com, hubungan seksual diketahui memengaruhi cara fungsi tubuh kita yang lain.
Studi terbaru menunjukkan bahwa hal itu dapat berdampak pada seberapa banyak kita makan, dan seberapa baik fungsi jantung.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Health and Social Behavior pada tahun 2016 menemukan bahwa, wanita yang melakukan hubungan seks memuaskan di kemudian hari mungkin lebih terlindungi dari risiko tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Apakah Vaksin HPV Tetap Efektif untuk Orang yang Sudah Aktif Secara Seksual? Ini Kata Ahli
Banyak dari efek hubungan intim pada tubuh sebenarnya terkait dengan cara hobi ini memengaruhi aktivitas otak dan pelepasan hormon di sistem saraf pusat.
Bagi pria dan wanita, rangsangan dan kepuasan seksual telah terbukti meningkatkan aktivitas jaringan otak yang berkaitan dengan rasa sakit dan keadaan emosional, serta sistem penghargaan.
Sebuah studi 2005 oleh para peneliti di University Medical Center Groningen di Belanda, menggunakan pemindaian tomografi emisi positron untuk memantau aliran darah otak peserta pria saat alat kelamin mereka dirangsang oleh pasangan wanita mereka.
Pemindaian menunjukkan bahwa, merangsang penis yang ereksi meningkatkan aliran darah di insula posterior dan korteks somatosensori sekunder di belahan kanan otak, sementara menurunkannya di amigdala kanan.
Insula adalah bagian dari otak yang telah terikat untuk memproses emosi, serta sensasi rasa sakit dan panas.
Baca Juga: Hypoactive Sexual Desire Disorder, Disfungsi Seksual yang Buat Wanita Ogah Bercinta
Demikian pula, korteks somatosensori sekunder dianggap memainkan peran penting dalam mengkodekan sensasi nyeri.
Adapun amigdala, diketahui terlibat dalam pengaturan emosi, dan disregulasi aktivitasnya telah dikaitkan dengan perkembangan gangguan kecemasan.
Sebuah studi lain justru berfokus pada daerah otak yang diaktifkan pada saat ejakulasi.
Menemukan bahwa ada peningkatan aliran darah ke otak kecil, yang juga berperan penting dalam pemrosesan emosi.
Para peneliti menyamakan aktivasi otak kecil selama ejakulasi, dengan kesenangan yang disebabkan oleh aktivitas lain yang merangsang sistem penghargaan otak.
Berarti, seks dapat memengaruhi suasana hati biasanya menjadi lebih baik, tetapi terkadang menjadi lebih buruk.
Berhubungan seks telah berulang kali dikaitkan dengan peningkatan suasana hati dan psikologis, serta fisiologis, relaksasi.
Source | : | medicalnewstoday,Insider.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar