Berikut ini pengaturan diet pada anak yang dianjurkan dan dapat diterapkan oleh orangtua, yaitu dengan pola makan yang benar. Artinya, pemberian diet seimbang sesuai requirement daily allowances (RDA) yang merupakan prinsip pengaturan diet pada anak gemuk karena anak masih bertumbuh dan berkembang dengan metode food rules, yang terdiri dari tiga syarat:
1. Terjadwal
Pola makan besar tiga kali per hari dan camilan dua kali per hari yang terjadwal (camilan diutamakan dalam bentuk buah segar), diberikan air putih di antara jadwal makan utama dan camilan, serta lama makan 30 menit per kali.
2. Lingkungan yang netral
Artinya, lingkungan sekitar anak tidak memaksa anak untuk mengonsumsi makanan tertentu dan jumlah makanan ditentukan oleh anak.
3. Prosedur pemberian makan yang tepat
Pemberian makan yang tepat dilakukan sesuai dengan kebutuhan kalori setiap anak, sehingga tidak berlebihan.
Baca Juga: Sakit Perut Sebelah Kiri, ini 6 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pengaturan diet pada anak yang dianjurkan lainnya adalah dengan menerapkan traffic light diet. Traffic light diet ini mengelompokkan jenis-jenis makanan ke dalam tiga bagian, yaitu green food, yellow food, dan red food.
Artinya untuk makanan hijau golongannya adalah makanan yang boleh dimakan setiap hari, yang mengandung tinggi vitamin, mineral, dan serat tetapi rendah energi, lemak jenuh, gula, dan garam. Contohnya buah dan sayur, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, air, susu, produk susu rendah lemak, dan lainnya.
Sedangkan untuk makanan kuning adalah makanan yang boleh dikonsumsi dalam porsi kecil, tetapi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, mengandung vitamin, mineral, energi, lemak jenuh, gula, garam dalam jumlah sedang. Contohnya, daging olahan rendah lemak dan garam, roti dan sereal olahan, produk susu tinggi lemak, kue dan biskuit rendah lemak/gula, dan susu dan jus buah rendah lemak tanpa tambahan gula.
Terakhir untuk makanan golongan merah, artinya makanan ini hanya boleh dimakan seminggu sekali, karena makanan ini mengandung rendah vitamin dan mineral, tetapi tinggi energi, lemak jenuh, gula, dan garam. Contohnya, makanan yang digoreng, makanan olahan seperti kentang dan daging dengan lemak tinggi, makanan penutup yang berbahan dasar susu, kue manis dan biskuit, coklat dan minuman manis.
Selain pengaturan diet, perlu juga diiringi pengaturan aktivitas fisik, modifikasi perilaku, hingga terapi intensif dalam kasus yang parah.
Dalam menurunkan angka obesitas pada anak, peran serta orangtua, anggota keluarga, teman, dan guru sangat penting untuk keberhasilan pengaturan diet dan tatalaksana lainnya yang dijalankan oleh anak dengan obesitas.
Dengan demikian, penting bagi orangtua dan guru untuk memahami bahwa anak dengan obesitas adalah suatu penyakit yang menjadi cikal bakal penyakit lainnya dan dibutuhkan perubahan gaya hidup sehat sebagai kunci keberhasilan.(*)
Baca Juga: Obesitas Pada Anak Tingkatkan Risiko Terjadinya PTM, Cegah Sejak Dini