Find Us On Social Media :

Tindakan yang Tepat Untuk Mengatasi Penyakit Jantung Koroner

Berikut ini pilihan tindakan yang tepat untuk penyakit jantung koroner.

7. Statin atau terapi non-statin

Obat ini berfungsi mengontrol kolesterol darah tinggi, sehingga seseorang dengan risiko penyakit jantung koroner atau stroke bisa diminta konsumsi obat ini, bagi penderita diabetes dan berusia antara 40 dan 75 tahun.

Selain mengelola faktor pemicu jantung koroner dengan obat, dalam kasus yang lebih berat, tindakan yang tepat untuk penyakit ini bisa dengan operasi jantung.

Berikut ini beberapa jenis operasi jantung yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Intervensi koroner perkutan (PCI)

Tindakan yang dilakukan adalah membuka arteri koroner yang menyempit atau tersumbat oleh penumpukan plak. Akan ada tabung kecil yang disebut stent ditanamkan saat tindakan PCI untuk mencegah arteri menyempit kembali.

2. Pencangkokan bypass arteri koroner (CABG)

Tujuan tindakan ini adalah meningkatkan aliran darah ke jantung dengan menggunakan arteri normal dari dinding dada dan vena dari kaki untuk memotong arteri yang tersumbat. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk kasus penyakit arteri koroner parah di beberapa arteri koroner.

3. Revaskularisasi laser transmyocardial atau endarterektomi koroner

Tindakan ini dilakukan untuk mengobati angina berat yang terkait dengan penyakit jantung koroner saat perawatan lain dianggap terlalu berisiko atau tidak berhasil.

Jika seseorang telah mendapatkan tindakan perawatan penyakit jantung koroner, seperti operasi jantung maka dapat kembali ke kehidupan normal.

Akan tetapi ada baiknya untuk melakukan perubahan gaya hidup yang sehat untuk jantung. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah makan makanan yang sehat dan seimbang, aktif secara fisik, berhenti merokok, mengontrol kondisi medis yang mendasari seperti kolesterol dan gula darah.

Selain itu, lakukan pemeriksaan kembali secara rutin untuk mengetahui pasti kondisi kesehatan jantung setelah dilakukan tindakan.

Dengan menjaga kesehatan jantung maka akan memberikan manfaat kesehatan lainnya, seperti membantu mengurangi risiko stroke dan demensia. (*)

Baca Juga: Kaleidoskop Penyakit 2022, Penyakit Tidak Menular Tetap Menjadi Momok