Find Us On Social Media :

Tindakan yang Tepat Untuk Mengatasi Penyakit Jantung Koroner

Berikut ini pilihan tindakan yang tepat untuk penyakit jantung koroner.

GridHEALTH.id – Penyakit jantung koroner menjadi salah satu jenis penyakit jantung yang menyebabkan kematian di seluruh dunia.

Penting bagi seseorang yang sudah mengalami penyakit ini untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam mengatasi penyakit jantung koroner.

Simak ulasan lengkapnya mengenai penyakit jantung koroner, secara khusus tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

Gejala Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner disebut juga dengan penyakit jantung iskemik atau penyakit arteri koroner, kondisi yang menggambarkan saat suplai darah jantung tersumbat atau terganggu, umumnya karena penumpukan zat lemak di arteri koroner.

Beberapa gejala utama yang dialami oleh seseorang dengan penyakit jantung koroner, yaitu:

- Nyeri dada (angina)

- Sesak napas

- Sakit di seluruh tubuh

- Merasa lemah

- Merasa sakit (mual).

Namun perlu diingat bahwa tidak semua orang memiliki gejala yang sama dan beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala hingga didiagnosis penyakit jantung koroner.

Baca Juga: 9 Orang yang Berpotensi Terkena Penyakit Jantung Koroner, Anda Termasuk Salah Satunya?

Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Bicara mengenai penyebab penyakit jantung koroner, penyebabnya adalah adanya sumbatan di arteri koroner.

Umumnya sumbatan berasal dari zat lemak, yang seiring waktu dinding arteri dipenuhi timbunan lemak, proses ini disebut dengan aterosklerosis dan timbunan lemak disebut ateroma.

Aterosklerosis ini dipengaruhi oleh faktor gaya hidup, seperti merokok dan sering konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih.

Kondisi medis lainnya juga sangat memengaruhi risiko terjadinya penyakit jantung koroner, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau diabetes.

Tindakan yang Tepat Untuk Penyakit Jantung Koroner

Laman National Heart, Lung, and Blood Institute mengatakan tindakan dan perawatan terkait penyakit jantung koroner bergantung pada seberapa serius gejala dan kondisi kesehatan lainnya yang dimiliki oleh pasien. Semua memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan tindakan yang terbaik.

Ada beberapa obat yang dapat membantu mengurangi atau mencegah nyeri dada dan mengelola kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Contohnya:

1. Penghambat ACE dan penghambat beta

Obat ini membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi seberapa jantung bekerja.

2. Penghambat saluran kalsium

Menurunkan tekanan darah dengan membiarkan pembuluh darah rileks dapat menggunakan obat ini.

3. Obat-obatan untuk mengontrol gula darah

Contoh obat yang berfungsi mengontrol gula darah adalah empagliflozin, canagliflozin, dan liraglutide. Fungsinya dapat membantu menurunkan risiko komplikasi jika menderita penyakit jantung koroner dan diabetes.

4. Metformin

Obat ini berfungsi mengontrol penumpukan plak jika seseorang menderita diabetes, yang mana plak dapat menyebabkan penyumbatan.

5. Nitrat

Sama seperti nitrogliserin, obat ini membantu melebarkan arteri koroner dan meredakan atau mencegah nyeri dada akibat angina.

Baca Juga: Sejak Pertama Kali Nyeri Dada Langsung ke Dokter, Hindari 5 Pemicu Jantung Koroner

6. Ranolazine

Mengobati penyakit mikrovaskular koroner dan nyeri dada yang mungkin ditimbulkannya.

7. Statin atau terapi non-statin

Obat ini berfungsi mengontrol kolesterol darah tinggi, sehingga seseorang dengan risiko penyakit jantung koroner atau stroke bisa diminta konsumsi obat ini, bagi penderita diabetes dan berusia antara 40 dan 75 tahun.

Selain mengelola faktor pemicu jantung koroner dengan obat, dalam kasus yang lebih berat, tindakan yang tepat untuk penyakit ini bisa dengan operasi jantung.

Berikut ini beberapa jenis operasi jantung yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Intervensi koroner perkutan (PCI)

Tindakan yang dilakukan adalah membuka arteri koroner yang menyempit atau tersumbat oleh penumpukan plak. Akan ada tabung kecil yang disebut stent ditanamkan saat tindakan PCI untuk mencegah arteri menyempit kembali.

2. Pencangkokan bypass arteri koroner (CABG)

Tujuan tindakan ini adalah meningkatkan aliran darah ke jantung dengan menggunakan arteri normal dari dinding dada dan vena dari kaki untuk memotong arteri yang tersumbat. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk kasus penyakit arteri koroner parah di beberapa arteri koroner.

3. Revaskularisasi laser transmyocardial atau endarterektomi koroner

Tindakan ini dilakukan untuk mengobati angina berat yang terkait dengan penyakit jantung koroner saat perawatan lain dianggap terlalu berisiko atau tidak berhasil.

Jika seseorang telah mendapatkan tindakan perawatan penyakit jantung koroner, seperti operasi jantung maka dapat kembali ke kehidupan normal.

Akan tetapi ada baiknya untuk melakukan perubahan gaya hidup yang sehat untuk jantung. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah makan makanan yang sehat dan seimbang, aktif secara fisik, berhenti merokok, mengontrol kondisi medis yang mendasari seperti kolesterol dan gula darah.

Selain itu, lakukan pemeriksaan kembali secara rutin untuk mengetahui pasti kondisi kesehatan jantung setelah dilakukan tindakan.

Dengan menjaga kesehatan jantung maka akan memberikan manfaat kesehatan lainnya, seperti membantu mengurangi risiko stroke dan demensia. (*)

Baca Juga: Kaleidoskop Penyakit 2022, Penyakit Tidak Menular Tetap Menjadi Momok