GridHEALTH.id - Berat badan yang naik selama masa kehamilan merupakan hal yang wajar dialami oleh para ibu hamil.
Kenaikan berat badan ibu hamil tak lepas dari perkembangan janin yang berada dalam kandungan.
Selain itu, dari Pregnancy Birth and Baby, dijelaskan bahwa naiknya berat badan saat hamil juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi:
1. Payudara yang bertambah besar
2. Rahim yang jauh lebih berkembang
3. Terdapat cairan ketuban di sekitar bayi
4. Plasenta tumbuh lebih besar
5. Tubuh secara otomatis menciptakan darah dan cairan ekstra
Meski hal yang normal, tapi ibu hamil juga perlu memerhatikan kenaikan berat badan yang terjadi, agar tidak berlebihan.
Kenaikan Berat Badan yang Aman Bagi Ibu Hamil
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Boy Abidin, SpOG(K)-FER, menjelaskan bahwa kenaikan berat badan ibu hamil yang normal dapat disesuaikan dengan kondisi sebelum mengandung.
Misalnya ketika berat badannya sebelum hamil berada di angka ideal, maka berat badannya dapat naik 11-16 kilogram selama kehamilan.
Baca Juga: Perbedaan Mual yang Disebabkan Asam Lambung dan Hamil, Mirip tapi Beda
Sementara itu, jika sebelum hamil beratnya sudah berlebihan, maksimalnya berat badan bertambah 11 kilogram dan apabila terlalu kurus, kenaikan BB bisa mulai dari 12 sampai 18 kilogram selama kehamilan.
"Mudahnya, saya mengambil patokan 3 bulan pertama (per satu bulan) itu naik kurang lebih 1 kilogram, 3 bulan kedua 2 kilogram per bulan, 3 bulan ketiga satu bulan naik 3 kilogram," ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2023).
"Itu hanya kira-kira saja, nanti akan dikorelasikan dengan tumbuh kembang janin dalam kandungan," sambungnya.
Dampak Negatif Berat Badan Berlebihan Saat Hamil
Pemantauan harus rutin dilakukan, karena jika tidak, ibu hamil berisiko mengalami overweight yang membahayakan dirinya sendiri dan juga sang buah hati.
* Diabetes Gestasional atau Diabetes Kehamilan
Kondisi di mana ibu hamil mengalami kenaikan gula darah saat memasuki trimester ketiga. Ini juga akan memengaruhi bobot bayi menjadi lebih besar.
"Terjadi kerusakan kontrol insulin karena gula darahnya tinggi, bayinya akan mengalami kekurangan gula, tidak dapat nutrisi yang cukup, kemudian bisa terjadi kematian," jelasnya.
* Preeklamsia
Tekanana darah tinggi yang terjadi pada ibu hamil, berisiko mengakibatkan kejang dan juga dapat mengancam nyawa.
"Berat badan ibu yang bertambah berlebihan akan membuat kualitas darahnya terganggu, jantung kerjanya akan bertambah, kemudian akan meningkatkan tekanan darah," kata dokter Boy.
* Hambatan dalam Proses Persalinan
Hambatan ini terjadi baik pada ibu hamil yang menjalani persalinan secara normal maupun operasi caesar.
Pada persalinan normal misalnya, berat badan berlebih mengakibatkan sang ibu tidak kuat untuk mengangkat kakinya, sehingga memerlukan bantuan.
Sedangkan jika melalui prosedur pembedahan, pada bagian perut akan diselimuti oleh lemak.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan selalu mengontrol berat badannya agar tidak berlebihan ataupun kekurangan. (*)
Baca Juga: Incar Satu Hal Ini, Ibu Hamil Russia Berbondong-bondong Terbang untuk Melahirkan di Argentina