GridHEALTH.id - Surrogate mother sekarang ramai dibicarakan, terlebih setelah beberapa artis dunia mendapatkan buah hati dari program ini. Sebut saja Paris Hilton yangbaru saja menjadi ibu dengan program surrogate mother.
Bagi sebagian orang terobosan kedokteran dibidang ginikologi ini menguntungkan. Sebab untuk beberapa ibu ada yang tidak boleh mengandung dan tidak bisa hamil, padahal dirinya dan pasangannya subur.
Jadi bisa dibilang surrogate mother ini adalah solusi bagi mereka yang mengalami masalah kehamilan, tapi ingin sekali memiliki anak dari darah dagingnya sendiri.
Surrogate mother ini bisa disebut juga ibu pengganti, yang menerima titipan calon anak dari pasangan lain yang menjadi 'kliennya'.
Ini adalah sebuah cara atau metode mendapatkan keturunan dengan cara meminjam rahim perempuan lain. Sedangkan sperma dan sel telur sebagai cikal bakal si bayi milik pasangan lain.
Nantinya, setelah menjalani kehamilan selama sembilan bulan, bayi tersebut akan diberikan kepada orangtuanya, pemilik sel telur dan sperma.
Jadi surrogate mother ini hanya meminjam rahim sebagai tempat berkembangnya calon bayi.
Dengan bahasa lain, surrogate mother atau ibu pengganti merupakan seseorang yang hamil dengan cara inseminasi buatan.
Sebelum mengandung, sperma dan sel telur pasangan atau orangtua asli yang ingin memiliki anak akan menjalani fertilisasi in vitro.
Setelah itu, embrio tersebut akan ditanamkan pada surrogate mother. Metode ini dikenal dengan istilah gestasional carrier.
Baca Juga: Bilamana Saat Ini Merasakan Gejala Seperti Berikut, Tanda Seminggu Kedapan Mengalami Stroke
Mengutip laman Adoption Choices of Oklahoma, kebanyakan orang melakukannya dengan cara gestasional carrier atau ibu pengganti gestasional untuk menghindari komplikasi emosional dan hukum yang sering menyertai traditional surrogate mother atau ibu pengganti tradisional.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar