Find Us On Social Media :

Ramadan Tiba, Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Bila Puasa Saat Hamil

Kebutuhan nutrisi tetap harus terpenuhi saat ibu hamil menjalani ibadah puasa.

GridHEALTH.id - Seluruh umat Muslim bersukacita menyambut bulan Ramadan dan berusaha untuk bisa menjalankan ibadah puasa selama 30 hari penuh.

Tak terkecuali bagi para wanita yang saat ini sedang mengandung buah hatinya. Akan tetapi, masih sering ditemui pertanyaan terkait apakah ibu hamil boleh berpuasa atau tidak?

Hamil sejatinya bukan kondisi yang membuat seorang wanita tidak boleh berpuasa, berbeda seperti saat sedang menstruasi.

Akan tetapi, kondisi ibu hamil yang terbilang rentan memang menjadi tantangan sendiri apabila ingin berpuasa.

Kebutuhan Nutrisi Harus Terpenuhi

Jika ingin menjalankan ibadah puasa saat hamil, ada hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya kebutuhan nutrisi tetap harus terpenuhi, baik mikro maupun makro.

Setidaknya ada 8 jenis zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan, yakni asam folat, zat besi, vitamin B1 dan B6, protein, zinc, kalsium, serat pangan, serta iodium.

"Khusus untuk ibu hamil ada yang harus diperhatikan, kebutuhan nutrisinya mutlak makronutrien dan mikronutrien harus tetap terpenuhi, supaya tumbuh kembang janin tidak terganggu," kata dr Boy Abidin, SpOG(K)-FER, dokter spesialis kebidanan dan kandungan saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Mengingat, bayi yang berada dalam kandungan mendapatkan sebagian nutrisi dari ibu yang disalurkan melalui tali pusarnya.

Ibu Hamil Jangan Paksakan Diri

Dokter Boy Abidin mengingatkan, puasa yang dijalankan oleh ibu hamil lebih mengarah ke perubahan jam makan.

Karena seperti yang diketahui, saat berpuasa waktu makan tidak seperti hari-hari biasanya yakni pagi, siang, dan malam. Seseorang hanya bisa makan di jam tertentu seperti saat sahur dan berbuka.

Meski begitu, menurut dokter Boy Abidin, ibu hamil masih tetap bisa makan tiga kali dalam sehari.

Baca Juga: Sakit Perut Sebelah Kiri Ketika Hamil, Apakah Tanda Bahaya Pada Janin?

"Makan bisa 3 kali sehari, saat buka dia makan, setelah tarawih atau sebelum tidur makan, dan makan sahur," jelasnya.

Ketika sahur, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lebih lama mengendap di dalam saluran pencernaan.

Makan dengan kandungan serat yang tinggi atau karbohidrat kompleks misalnya. Jenis makanan ini dapat membuat kenyang lebih lama dan menjaga kebutuhan selama berpuasa.

"Jadi, jangan yang manis-manis pada saat sahur. Makan makanan yang karbohidratnya lebih kompleks, jadi tidak segera lewat atau terbuang," terangnya.

Sementara itu, untuk berbuka puasa disarankan untuk mengonsumsi makanan manis karena cenderung lebih mudah diserap oleh tubuh.

Selama berpuasa, ibu hamil juga tak boleh lupa dengan kebutuhannya terhadap asupan cairan sehari-hari.

Jumlah air yang harus diminum sebenarnya tak berbeda jauh dengan yang dilakukan setiap harinya.

"Asupan cairan yang harus ditambahkan, jangan sampai kurang, 8-12 gelas per hari," kata dokter Boy Abidin.

Ia juga mengingatkan kepada ibu hamil, untuk tidak memaksakan diri menjalankan ibadah puasa jika memang tidak kuat.

"Jika merasa lelah disarankan untuk segera beristirahat, kalau nggak kuat ibu hamil diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Jangan dipaksakan," pungkasnya.

Berpuasa saat hamil memang tidak masalah. Akan tetapi ada baiknya, sebelum menjalankan ibadah puasa lakukan konsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan kondisi ibu dan bayinya. (*)

Baca Juga: Wajib Dipantau, Ini 3 Efek Negatif Berat Badan Berlebihan Saat Hamil