Find Us On Social Media :

Penularan Covid-19 Masih Terjadi, Salat Tarawih Disarankan Tetap Pakai Masker

Masker bedah dapat melindungi kelompok rentan dari Covid-19.

GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 saat ini di Indonesia memang sudah jauh lebih menurun dibandingkan dengan dua tahun ke belakang.

Bahkan, sejumlah kebijakan juga sudah dicabut dan masyarakat juga kembali beraktivitas seperti sediakala.

Akan tetapi perlu diingat bahwa ini bukan berarti sudah tidak ada penularan lagi, karena sampai saat ini pun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih belum mencabut status pandemi.

Tak hanya itu, kajian yang baru-baru ini dilakukan oleh Sekertariat WHO juga menunjukkan bahwa masih ada potensi ancaman penularan Covid-19 yang tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tak boleh lengah dan tetap harus selalu waspada, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia ataupun pemiliki komorbid (penyakit penyerta).

"Covid-19 dapat membuat siapapun sakit parah. Tetapi bagi sebagian orang, risikonya lebih tinggi," kata Presiden Direktur Pfizer Indonesia Nora T. Siagian dalam webinar yang dilakukan pada Selasa (21/3/2023).

"Oleh karena itu, keadaan ini perlu tetap diwaspadai, terutama di saat mobilitas masyarakat sudah kembali normal dan berpotensi terus meningkat," sambungnya.

Faktor yang Meningkatkan Risiko Gejala Covid-19 Berat

Dalam kesempatan itu, Sekertariat Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), DR. dr. Irawaty Djaharuddin, Sp.P(K), FISR, mengatakan, betapa pentingnya untuk menetapkan status risiko seseorang secara mandiri.

Pasalnya, satu dari lima orang di dunia mempunyai setidaknya satu faktor risiko yang bisa membuat gejala Covid-19 memberat.

"Memahami status risiko merupakan bagian penting dalam melindungi diri dari gejala berat Covid-19," kata dokter Irawaty.

"Bahkan, memiliki satu faktor risiko saja dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gejala berat secara signifikan jika tes Covid-19 menunjukkan hasil positif," jelasnya.

Baca Juga: Inilah Fakta Dibalik Asal Usul Covid 19, FBI Buka Suara Prihal Wuhan