Find Us On Social Media :

Luncurkan Aplikasi e-MESO, BPOM Permudah Pelaporan Efek Samping Obat

Peluncuran aplikasi e-MESO yang merupakan penguatan dari website laporan efek samping obat yang selama ini digunakan BPOM.

GridHEALTH.id - Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia digemparkan dengan kejadian gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang menyerang anak-anak.

Masalah kesehatan ini dikaitkan dengan efek samping obat yang dikonsumsi sebelumnya oleh sejumlah anak saat jatuh sakit.

Hingga Februari 2023, setidaknya ada sekitar 326 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal yang tercatat.

Aplikasi e-MESO untuk Laporan Kejadian Tidak Terduga

Sebagai penguatan dalam pengawasan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meluncurkan aplikasi e-MESO mobile.

Aplikasi ini diluncurkan untuk memudahkan laporan efek samping obat (ESO), di mana sebelumnya pelaporan hanya bisa dilakukan melalui website atau dengan datang langsung ke kantor BPOM.

Dalam acara peluncuran aplikasi e-MESO Mobile, Kepala BPOM Penny K. Lukito menyebutkan, secara global Indonesia termasuk negara yang rendah sistem farmakovigilians dan MESO (monitoring efek samping obat).

"Indonesia termasuk kategori negara yang rendah dalam indikator pelaporan, kurang dari 10 ribu per tahun," kata Penny, Senin (20/3/2023).

Melihat kondisi ini, ia mengingatkan bahwa mulai dari industri farmasi ataupun tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan.

Selain itu, masyarakat juga tak kalah penting untuk mengetahui tentang sistem farmakovigilans ini.

"Apabila ada suatu kejadian, secepat mungkin dilaporkan tentang penggunaannya, dosisnya, kapan menggunakannya, jenis obatnya, dan lain-lain," kata Penny.

"Dilaporkan ke BPOM sehingga kita bisa segera melakukan penelusuran apakah iya sebab akibatnya itu karena obat atau tidak. Kalau karena obat, kita bisa segera men-stop sehingga tidak meluas," sambungnya.

Baca Juga: BPOM Tarik 3 Produk Jamu Oplosan Mengandung Bahan Kimia Obat Berbahaya, Seperti Ini Harusnya Jamu untuk Meriang dan Pegal Linu